Sukses

Kondisi Kakak Adik Kurus Kering Kelaparan di Muara Enim Mulai Membaik

Ekspresi keduanya tampak kebingungan ketika melihat dua petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas tiba-tiba menyambangi gubuk kecilnya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan lusuh, berbadan kurus kering, wajahnya pucat berdiri sambil menutup hidung. Persis di sampingnya, anak laki-laki terbaring lemah di atas kasur usang. Penampilan juga nyaris sama, kurus dan lusuh.

Ekspresi keduanya tampak kebingungan ketika melihat dua petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas tiba-tiba menyambangi gubuk kecilnya. Si perempuan itu menyatakan apakah yang datang itu membawa nasi, kedua petugas itu pun langsung menyerahkan bantuan sembako.

Belakangan diketahui bahwa, keduanya adalah DA (23) dan RM (21), anak berkebutuhan khusus yang tinggal di Desa Sabau, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Saat ini, keduanya telah dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Gelumbang.

Kapolres Muara Enim, AKBP Donni EKA bersama dengan Kasat Intel, dan Kasat Lantas serta Ibu Bhayangkari Polres Muara Enim membesuknya di Rumah Sakit Umum Gelumbang. Donni melihat langsung kondisi kedua remaja itu.

Salah satunya sempat diajak berbincang. Namun, hanya mengangguk sambil terus menikmati cemilan yang dipegangnya.

"Kok makan ini-an, tadi sudah makan," tanya Donni yang hanya dijawab dengan anggukan kepala.

Donni menjelaskan, keadaan keduanya itu semakin membaik. Tapi, kata dokter dari rumah sakit belum bisa mendiagnosa penyakit yang diderita keduanya, terutama yang terbaring lemas.

"Keduanya kondisinya segar. Tadi hasil pembicaraan kami, keduanya akan dirujuk ke rumah sakit lebih besar di Muara Enim. Ini sudah ditindaklanjuti dan bupati sudah mengingatkan sore hari akan segera diberangkat ke Muara Enim,” kata Donni.

Donni menceritakan, beberapa waktu lalu kedua kakak-beradik ditemukan dengan kondisi kelaparan di kediamannya. Saat itu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas sedang berkunjung untuk menyerahkan sembako. Salah satu diantarnya menanyakan nasi.

“Pertanyaan salah satu dari kedua ini adalah, bawa nasi kami lapar. Dan ini cukup membuat perihatin Bhabinkamtibmas kemudian diserahkanlah sembako,” ujar dia.

Keadaan dari kedua remaja ini membuat hati anggota Bhabinkamtibmas terenyuh.

“Anggota Bhabinkamtibmas melaporkan ke kapolsek, dan kapolsek melaporkan ke kapolres atas temuan tersebut,” ujar dia.

Menurut keterangan tetangga, kata Donni, kakak-beradik selalu mendapatkan bantuan makanan dari saudara kandung yang tinggal tak jauh dari lokasi. Pernyataan itu pun sekaligus meluruskan kabar yang menyebut bahwa keduanya tidak makan dua hari.

“Tidak ada kata-kata yang didengar Bhabinkamtibmas mereka tidak makan dua hari. Tetangga meyakinkan satu dan dua hari lalu sudah diberikan nasi oleh mereka sehingga tidak benar bahwa mereka kelaparan," ujar Donni.

Sementara itu terkait ucapan nasi, Donni menyampaikan begitulah respons keduanya ketika mengetahui ada orang yang datang.

“Kenapa tanya nasi itu tadi tidak ada dapur, jadi setiap yang datang dipikiran mereka orang tersebut akan mengatarkan mereka nasi untuk mereka makan,” ucap dia.

Donni tidak menampik keduanya dalam kondisi kurus dan terbaring. Menurut dia, persoalan ini sedang ditangani serius oleh Bupati Muara Enim.

"Bapak Bupati menyanggupi merawat sampai sehat semaksimalnya dan mudah-mudahan nanti kalau keluarga tidak bisa menyanggupi bupati menjanjikan akan dirawat di dinas sosial atau panti sosial,” ujar dia.

2 dari 2 halaman

Pemkab Bantah Tidak Peduli

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Muara Enim Juarsah membantah pihaknya tutup mata terhadap kedua remaja ini. Pemkab Muara Enim selama ini telah memberikan perhatian kepada keluarga tersebut.

Pada 2015, Pemkab Muara Enim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melakukan bedah rumah untuk kedua anak itu, serta memberikan bantuan listrik gratis.

Di tahun 2017, DA dan RM mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Dinas Sosial. Bahkan di 2019, Pemkab Muara Enim kembali memberi bantuan yang disalurkan, melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa kartu sembako.

Keduanya juga mendapat bantuan dari program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Yatim Piatu. Serta memegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Saya ingin meluruskan jika tidak benar tuduhan bahwa, Pemkab tidak perduli, menelantarkan dan tidak memberikan bantuan,” katanya, Rabu (22/4/2020).