Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Corona Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Kepala Gugusan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Munardo pun menyebut kasus positif Covid-19 di Jakarta telah mengalami perlambatan yang pesat.
Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah kasus di daerah. Beberapa daerah justru mengalami peningkatan jumlah kasus bahkan sampai berkali-kali lipat. Di Maluku Utara misalnya, pada Rabu, 22 April lalu mengalami peningkatan tiga kali lipat dari sebelumnya hanya 4 orang menjadi 12. Diikuti pula daerah-daerah lainnya.
Merespons hal itu, Kepalan Lembaga Biomolekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan bahwa kurangnya efektifnya upaya daerah untuk melakukan pengendalian dan contact tracing pasien Covid-19.
Advertisement
"Nah itu mungkin belum dilakukan dengan sempurna, artinya masih banyak orang-orang yang positif itu masih 'berkeliaran' yang menjadi sumber penularan," ungkap Amin kepada Liputan6.com, Selasa (28/4/2020).
Amin mengatakan, selama hal itu tidak dilakukan penghentian, maka rantai penyebaran akan terus meningkat.
Amin sendiri tak berani berasumsi apakah peningkatan kasus di daerah disebabkan kebijakan larangan mudik yang telat diberlakukan. Berhubung tidak adanya data yang bisa menyimpulkan ke arah sana.
"Kita belum punya bukti apakah yang meningkat di daerah itu memang berkaitan dengan orang yang mudik di Jakarta. Bisa saja terjadi transmisi lokal karena sumbernya kan bisa bermacam-macam," jelas Amin.
Amin menerangkan, pertanyaan itu tak akan bisa dijawab jika sampai saat ini contacts tracing-nya tidak berjalan. Pihaknya tak bisa melakukan dugaan apapun tanpa adanya data yang diperoleh dari penelusuran kontak pasien positif.
"Jadi kita tidak bisa melakukan dugaan-dugaan seperti itu tanpa punya bukti didasarkan pada contacts tracing gitu," ucapnya.
Amin sendiri mengaku belum mengetahui bagaimana penelusuran kontak pasien positif Corona Covid-19 di daerah. Apakah di sana berjalan secara efektif atau tidak.
Aturan bakunya, sebut Amin adalah bila ada seseorang yang memang melakukan kontak fisik dengan pasien positif, maka ia wajib melakukan karantina mandiri. Jika hal itu tidak dilakukan maka akan sulit mencegah penyebaran.
"Kalau karantina mandiri tidak dilakukan dengan baik, ya agak sulit untuk mencegah penularan," ungkapnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Efektifnya Pemberlakuan PSBB
Amin melihat, penurunan kasus angka positif Covid-19 di Jakarta menunjukkan efektifnya Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau PSBB di Jakarta untuk menekan angka penyebaran.
"Ya sudah pasti kalau sebagai penduduk yang biasanya memenuhi Jakarta itu diminta ke pinggiran ya angka di Jakarta menurun pasti," paparnya.
"Nah tinggal kita memastikan angka di pinggir Jakarta itu menurun ndak," sambungnya.
Â
Advertisement