Liputan6.com, Jakarta Young Presidents Organization (YPO) menggelar baksi sosial dengan membuka dapur umum di kawasan Palmerah, Jakarta Barat dan sekitaran Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Dua dapur umum ini dibuat bagi warga Jakarta yang terdampak pandemi Corona Covid-19.
Dapur umum ini adalah hasil kerjasama YPO dengan dua perusahaan catering, Sarirasa dan Purantara In Flight Catering.Â
"Jadi kami bersama YPO, dan Sarirasa akan membagikan 100 ribu pack makanan. Dari Sarirasa 50 ribu dan Purantara 50 ribu," kata Head of Commercial Purantara In Flight Catering, Risda Antemas  saat dihubungi, Selasa (28/4/2020).
Advertisement
Program ini mulai berjalan, Senin, 27 April kemarin dan rencananya akan terus berlangsung hinga 12 Mei 2020.
Pendistribusian 100 ribu pack tersebut, dilakukan dengan menggandeng ojek online secara berkala setiap harinya dan akan dibagikan pada pukul 13.00 WIB.
"Didistribusi di sejumlah titik di Jakarta," jelas Risda.
Dalam bantuan sosial ini, kerjasama juga dilakukan dengan menggandeng Dinas Kependudukan DKI untuk mengetahui titik persebaran warga yang membutuhkan akibat terdampak Corona.
"Jadi nasi bungkus itu akan diantar ke alamat masing-masing penerima pakai jasa ojek online (Grab). Masing-masing keluarga mendapat jatah empat nasi kotak," tutur Risda.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kasus Positif Corona di Jakarta Turun Drastis
Sementara itu, kasus positif Corona Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Kepala Gugusan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Munardo pun menyebut  kasus positif Covid-19 di Jakarta telah mengalami perlambatan yang pesat.
Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah kasus di daerah. Beberapa daerah justru mengalami peningkatan jumlah kasus bahkan sampai berkali-kali lipat.
Di Maluku Utara misalnya, pada Rabu, 22 April lalu mengalami peningkatan tiga kali lipat dari sebelumnya hanya 4 orang menjadi 12. Diikuti pula daerah-daerah lainnya.
Merespons hal itu, Kepalan Lembaga Biomolekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan bahwa kurangnya efektifnya upaya daerah untuk melakukan pengendalian dan contact tracing pasien Covid-19.
"Nah itu mungkin belum dilakukan dengan sempurna, artinya masih banyak orang-orang yang positif itu masih 'berkeliaran' yang menjadi sumber penularan," ungkap Amin kepada Liputan6.com, Selasa (28/4/2020).
Advertisement