Liputan6.com, Jakarta - Pengurus MilenialFest mengklarifikasi pemberitaan yang beredar sejak Maret 2020 mengenai 'Indonesia Milenial Fest (IMF)' yang menyatakan mendorong Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon Presiden 2024.
Juru Bicara MilenialFest Ashadi menyatakan, pihaknya tidak pernah melakukan jumpa pers terkait dukung-mendukung calon presiden apalagi menjalankan aktivitas yang bentuknya politik praktis.
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Erick Thohir Kecewa, Timnas Indonesia Seharusnya Bisa Melindas Laos dan Filipina serta Lolos Semifinal Piala AFF 2024
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
"Kami tidak pernah mendukung figur tertentu. Publik bisa mengecek," tegas Ashadi dalam siaran pers yang diterima, Selasa (28/4/2020).
Advertisement
Ashadi mejelaskan, MilenialFest adalah sekumpulan anak muda yang aktif sejak 2017 yang berkeinginan membantu anak muda lain menggali wawasan dan mendapat inspirasi. Baik itu dari sesama anak muda, dari para tokoh sukses, termasuk dari kalangan pemerintah.
"Jadi kami pengurus MilenialFest mengklarifikasi pemberitaan yang beredar sejak bulan Maret 2020 mengenai IMF yang menyatakan dorongan terhadap Menteri BUMN menjadi calon Presiden 2024," tegas Ashadi.
Dia menerangkan, pada 2018, IMF mengundang Sandiaga Uno sepanggung dengan Erick Thohir, kemudian Ridwan Kamil dan Bahlil Lahadalia. Selain itu, pada IMF 2019, mengundang sejumlah tokoh seperti Fahri Hamzah, Anies Baswedan, dan Bima Arya.
"Jadi dari segi komposisi narasumber, kami berupaya selalu berimbang. Yang jelas, mereka yang jadi narasumber pada conference punya suatu hal inspirasional untuk dibagi," kata Ashadi.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Akan Ambil Langkah Hukum
Karenanya, Ashadi menyayangkan ada oknum yang mengatasnamakan diri IMF yang menggunakan atribut mirip MilenialFest untuk menyebarkan berita tentang pencalonan Presiden. Dia menegaskan, akan menempuh jalur hukum bila oknum tersebut masih terus berulah.
"Oknum itu logonya seperti sengaja dimiripkan. Bahkan tema-tema warna yang digunakan juga seperti ada tendensi agar dipandang acara dan komunitasnya adalah MilenialFest. Awalnya kami sabar, tapi sudah saatnya angkat bicara agar tidak ada lagi misinformasi dan bila ada unsur-unsur hukum yang dilanggar maka kami akan mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum," tandas Ashadi.
Advertisement