Sukses

Ini Penyebab Pasutri Tewas di Rumahnya Bekasi

Saat ditemukan, kedua pasutri tersebut ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa terlentang di lantai.

Liputan6.com, Jakarta Kekerasan dalam rumah tangga di tengah wabah virus Corona atau Covid-19 terjadi di Bekasi Kota. Pasangan suami istri atau pasutri tewas dalam insiden tersebut

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan jasad keduanya pertama kali ditemukan oleh tetangga, pada Senin, 27 April 2020.

Polisi kini sedang mengusut kasus ini. Dugaan sementara istri tewas dibekap suami, sedangkan suami tewas akibat terkena serangan jantung usai menganiaya istrinya.

"Keduanya ribut besar, kemudian suami membekap istri dengan bantal yang mengakibatkan tewas. Selanjutnya suami meninggal karena gagal jantung. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan dokter RSUD yang dikuatkan dengan rekam medis serta obat atas nama suaminya," jelas Yusri.

Menurut Yusri, awalnya tetangga korban curiga dengan situasi rumah di Jalan H Abih Kampung Padurenan, Kota Bekasi tersebut. 

"Tetangga korban pulang kerja melihat pintu depan rumah korban masih terbuka dan lampu masih nyala serta pintu gerbang terbuka sedikit. Ini tidak seperti biasanya selalu tertutup pada saat jam kerja," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2020).

Yusri menerangkan, sejumlah warga didampingi petugas lalu mengecek kediaman korban. Kedua pasutri ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa terlentang di lantai.

"Istrinya di ruang tengah dan suami juga dalam kondisi telentang di ruang dapur. Keduanya sudah dalam keadaan meninggal dunia," ucap dia.

Menurut keterangan, tetangga sempat mendengar suara keributan di dalam rumah tersebut.

"Tetangganya juga melihat penghuni perempuan menangis. Namun, dia tidak berani menanyakan kepada korban karena kemungkinan masalah keluarga," ujar Yusri. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Penanganan Jasad Korban dengan Protokol Covid-19

Penemuan mayat pasutri kemudian dilaporkan warga ke Polsek Jatiasih. Petugas pun tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat korban.

Karena itu penanganan jasad korban dilakukan oleh tim medis Puskesmas Jatiluhur dengan protokol Covid-19.

"Pihak puskesmas dibantu aparat, mengangkat mayat korban sesuai standar korban Covid-19 untuk dibawa ke RSUD Kota Bekasi guna pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.