Liputan6.com, Jakarta Komisi IV DPR mengapresiasi peringatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rapat terbatas virtual, Selasa, 28 April 2020 yang menyebutkan adanya kelangkaan komoditas pangan di beberapa daerah di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Hasan Aminuddin menyebut, apa yang dikatakan Presiden Jokowi mesti diindahkan oleh semua.
Baca Juga
"Apa yang disampaikan Presiden Jokowi harus jadi perhatian semua pihak. Apalagi sekarang (Indonesia) mengalami situasi wabah virus Covid-19. Terjaminnya stok pangan itu penting, jangan sampai lengah," ujar Hasan Aminuddin melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/4/2020).
Advertisement
Meskipun begitu, Hasan mengimbau supaya stabilitas ketersediaan pangan tidak hanya menjadi perhatian pemerintah pusat. Hasan mengajak, pemerintah daerah juga turut proaktif melakukan hal itu.
"Proaktif maksudnya, pemerintah daerah juga benar-benar memantau bagaimana stok pangan di wilayahnya selama wabah virus Covid-19 dan bulan puasa sampai Lebaran nanti," ucap Hasan.
Apalagi sekarang, lanjut dia, beberapa daerah di Indonesia diketahui telah mulai memasuki masa panen raya yang diperkirakan hingga bulan Mei.
"Jadi selain dipantau pemerintah pusat, pihak daerah juga aktif menyampaikan kekurangan bahan pangannya. Kini telah masa panen raya. Daerah terdekat bisa koordinasi kebutuhan pangan sehingga bisa dipasok dari wilayah yang panen raya," ujar Hasan.
Lebih lanjut Hasan mengungkapkan, masa panen raya yang sudah mulai berlangsung diyakini dapat menutupi kebutuhan pasokan bahan pangan secara nasional.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Defisit Bahan Pangan
Sebelumnya, Presiden Jokowi membeberkan dalam laporan diterimanya justru terjadi defisit bahan pangan di beberapa daerah, antara lain untuk stok beras, jagung, aneka cabai, bawang merah serta gula.
Presiden Jokowi meminta dilaksanakannya pendistribusian yang baik agar dapat memenuhi kebutuhan pokok dari daerah surplus komoditas ke wilayah yang mengalami defisit.
Padahal pada Minggu lalu, 26 April 2020, Mentan Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan pangan, khususnya beras, hingga Mei mendatang masih aman terkendali.
Hal ini dilihat dari ketersediaan beras pada bulan Februari lalu yang mencapai tiga setengah juta ton. Sementara perkiraan produksi dari Februari hingga Mei mencapai 12,4 juta ton.
"Kalau begitu ada produksi 14 juta, ada ketersediaan yang di Bulog dan penggilingan ya kurang lebih jadi 15 juta lah," ungkap Syahrul melalui video conference.
Advertisement