Sukses

Menag Tekanan Umat Muslim Tidak Shalat di Masjid di Masa Pandemi Corona

Kendati di suatu wilayah belum dikabarkan ada yang terpapar Covid-19. Pihaknya tetap menganjurkan dengan keras supaya masyarakat beribadah di rumah.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia belum selesai memerangi pandemi Corona sejak 2 Maret lalu. Hingga saat ini, angka orang yang terinfeksi virus tersebut terus bertambah. Menteri Agama RI, Fachrul Razi menegaskan kembali agar meskipun di bulan puasa, umat muslim untuk menahan dulu untuk shalat berjemaah di masjid.

"Begitu juga dengan shalat berjemaah, shalat Jumat, shalat teraweh misalanya. Gak usah di masjid, kalau di masjid takutnya anda bersinggungan dengan orang, bersinggungan dengan bajunya, bersinggungan kemudian ada yang batuk, bersin justru anda akan membawa virus pulang ke rumah," kata Menag melalui konferensi pers daring, Kamis (30/4/2020).

Menag Fachrul Razi mengatakan bahwa jikapun di suatu wilayah misalnya kampung tak ada yang dikabarkan terinfeksi virus Corona, namun ia minta masyarakat tetap berhati-hati. Pasalnya menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) banyak orang yang terinfeksi virus Corona tanpa gejala. Atau kerap disebut orang tanpa gejala (OTG).

"Jadi perasaan kita teman di samping kita sehat-sehat saja. Padahal dia sudah terinfeksi Covid-19," ungkapnya.

Sehingga, kata Menag kendati di suatu wilayah belum dikabarkan ada yang terpapar Covid-19. Pihkanya tetap menganjurkan dengan keras supaya masyarakat beribadah di rumah.

"Kasihan nanti, memang niatnya baik. Kemudian tadinya mengharapkan manfaatnya banyak tetapi mudarat yang kita dapatkan di situ," ungkapnya.

Begitu pula dengan shalat teraweh, dikatakan Fachrul shalat teraweh juga bisa dilakukan di rumah dengan keluarga inti. Dengan shalat teraweh di rumah kekompakan keluarga jadi terasah.

"Contohnya mita menjadi kompak keluarga, kemudian yang biasanya jadi makmum kemudian jadi menghafal beberapa ayat-ayat Qur'an," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: