Wajah Semringah Buruh yang Kena PHK Saat Terima Paket Sembako

Liputan6.com, Jakarta - Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 memberikan bantuan berupa 150 paket sembako untuk para buruh yang terkena PHK akibat adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pemberian bantuan ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid19 dalam membantu pemerintah dalam menangani Covid-19. Sebelumnya, Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid19 juga melaksanakan rapid test massal pada 22-29 April 2020 di halaman Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid19 Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) dalam penyerahan bantuan paket sembako ini.

Kegiatan bagi-bagi sembako juga langsung dikomandoi Presiden KSBSI Mudhofir Hamid yang berlokasi di RT 15/04 Kelurahan Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

"Kami mendapatkan laporan dari KSBSI jika di sini banyak sekali warga yang terdampak PHK dan dirumahkan akibat wabah ini. Di sini banyak dari teman-teman serikat pekerja KSBSI," ujar Sandiaga, Jumat (1/5/2020).

Dia menambahkan, saat ini Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 tengah turun ke jalan untuk mengindentifikasi dan memetakan masyarakat dan buruh yang terkena PHK akibat dampak wabah ini. Saat ini waktu yang tepat para relawan untuk terus berbagi ke masyarakat dan para buruh.

"Kami bantu kelompok masyarakat yang belum terjangkau bantuan sosial, terutama daerah yang padat penduduk dan berada di zona merah penyebaran Covid-19. Karena yang paling terdampak itu dari kaum buruh. Jadi kita memberikan pertolongan kepada mereka," jelas Sandiaga.

Sebagai penerima bantuan, Rohyanti, mengaku senang mendapatkan sembako dari Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19. Sebab, dia dan suami tidak memiliki penghasilan lagi semenjak di-PHK. Saat ini, suami hanya bekerja sebagai driver ojek online di sekitar Jakarta Utara.

"Saya sangat senang mendapatkan bantuan ini dari para relawan. Saya dan suami sama-sama sudah tidak kerja lagi. Apalagi, saya tengah hamil 8 bulan," kata Yanti sambil meneteskan air mata.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: