Sukses

Sopir Truk Ini Nekat Sembunyikan Orang Mudik di Bawah Terpal

Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk dapat mudik di tengah pandemi Corona.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk dapat mudik di tengah pandemi Corona. Padahal, pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik pada ramadan ini demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Salah satu cara yang mereka lakukan yakni dengan menggunakan truk yang ditutup dengan terpal pada bagian baknya. Pada bak yang ditutup terpal itulah orang-orang yang akan mudik bersembunyi.

"Kemaren (pagi) kita tangkap 1 (truk) di Cikarang Barat, itu dia bawa penumpang isinya 6 orang. Truk yang didesain sedemikian rupa digunakan untuk mengangkut penumpang. Jadi, truk itu dipakaikan terpal seolah-olah mengangkut barang tetapi angkut penumpang," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

Saat diberhentikan dan diperiksa, polisi menemukan keenam penumpang tersebut. Mereka mengaku akan pergi meninggalkan Jakarta ke Jawa Tengah.

"(Truk) penumpang isi 6 orang dengan tujuan ke Brebes, ya itu kita tindak dan kita suruh putar balik ke Jakarta," ujar Sambodo.

Ia mengungkapkan, pihaknya terus melakukan penjagaan di sejumlah titik atau pos penyekatan jalur mudik. Setiap kendaraan yang lewat akan diperiksa di sini.

"Kami dari pihak kepolisian khususnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga paham ciri-ciri khusus seperti apa truk-truk yang mengangkut penumpang, tentu tidak semua kita akan random periksa berdasarkan ciri-ciri khusus tersebut. Anak-anak di lapangan biasanya tahu itu," pungkas Sambodo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Ada yang Pakai Travel Gelap

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan 15 mobil travel gelap atau travel liar di pos penyekatan yang berada di Cikarang Barat. Sejumlah mobil tersebut diamankan pada Jumat 1Mei 2020 pada pukul 21.00-24.00 WIB.

"Dalam waktu 3 jam saja kita amankan 15 travel gelap, travel liar yang mengangkut kurang lebih 113 penumpang keseluruhannya untuk tujuan ke Jabar, Jatim dan Jateng," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Jakarta, Sabtu.

Sambodo menyebut, setiap penumpang dengan tujuan berbeda-beda itu dikenakan tarif bervariasi, mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per orang.

"Mereka tiap penumpang itu ditarik antara Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu," sebut Sambodo.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka