Sukses

Epidemiolog: Betapapun Sedikitnya Pergerakan Warga, Penyebaran Corona Akan Naik

Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengatakan, PSBB efektif untuk tekan laju wabah Corona. Berikut penuturannya.

Liputan6.com, Jakarta - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat dan meningkatkan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah wabah Corona. Sebab, sistem ini mampu menekan penularan Covid-19.

"Jadi opsi kita hanya pada pembatasan sosial (PSBB) itu. Pertanyaannya, apa pembatasan sosial ini berefek? Ya berefek," kata Pandu dalam diskusi virtual, Jakarta, Minggu (3/5/2020).

Dia mencontohkan tren penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta setelah pemberlakuan PSBB. Adanya PSBB, jumlah masyarakat yang melakukan kegiatan di luar rumah berkurang dan ini berdampak pada tren penurunan kasus baru di Ibu Kota.

Menurut dia, jika menggunakan data dari Google, proporsi penduduk yang tinggal di rumah selama April 2020 mencapai 60 persen. Ketika 60 persen, grafik kasus Corona di Jakarta, landai dan turun cepat. Hal ini, lanjut dia, membuktikan secara empiris, pembatasan sosial memiliki dampak besar.

"Saya bilang Pak Anies (Gubernur DKI Jakarta) ini harus dipertahankan. Jangan kendor. Kalau bisa tingkatkan menjadi 70 persen, 80 persen sehingga benar-benar akan terus melandai turun," kata Pandu.

Dia mengatakan, langkah ini seharusnya tidak hanya dilakukan di Jakarta. Tapi juga di semua wilayah di Indonesia. Dengan demikian, mobilitas manusia yang menjadi sarana penyebaran Covid-19, dapat ditekan.

"Jakarta memang sudah berefek, tapi Jakarta saja. Jakarta bukan Indonesia, Indonesia bukan Jakarta. Ini seharusnya kita juga melihat pembatasan sosial efeknya di semua wilayah. Ternyata di Jawa Tengah itu masih di bawah 40 persen, Jawa Timur 50 persen yang sudah tinggal di rumah. Kita harapkan mereka meningkatkan 10 persen saja. Jawa Timur sama Barat sudah mulai sampai 60 persen di DKI akan terjadi di beberapa wilayah lain," tutur Pandu soal penanganan wabah Corona.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Larangan Mudik Masuk Akal

Pandu menegaskan, laporan perkembangan kasus Corona memang menunjukkan penurunan kasus Corona di Jakarta. Namun, terjadi peningkatan tajam di wilayah luar Jakarta.

"Jadi secara nasional kita belum turun. Kita masih terus naik. Karena kan jumlah penduduk di luar Jabodetabek jauh lebih banyak," ucap Pandu.

Menurut dia, hal ini menunjukkan, langkah pemerintah untuk membatasi mobilitas masyarakat termasuk melarang mudik memang beralasan. Sebab, tiap pergerakan manusia yang terjadi diikuti dengan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19.

"Kita lihat waktu terjadi pembatasan sosial suruh kerja di rumah walaupun pun belum ada regulasinya itu sebagian sudah pulang kampung ternyata dari data laporan kasus dari yang tadinya rata-rata 25 per hari, itu jadi 50. Itu ada bukti bahwa setiap pergerakan manusia betapapun sedikitnya itu akan terjadi peningkatan (penyebaran Covid-19)," tandas Pandu.