Sukses

Langkah Kolinlamil Hadapi Krisis Pangan Dampak Pandemi Covid-19

Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggalakkan program ketahanan pangan bagi seluruh jajarannya.

Liputan6.com, Jakarta - Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggalakkan program ketahanan pangan bagi seluruh jajarannya sebagai salah satu langkah mengantisipasi dampak penyebaran pandemi Covid-19.

Adapun, program ketahanan pangan melalui aksi penanaman berbagai tanaman produktif pada lahan kosong yang ada di lingkungan Kolinlamil di Jakarta maupun Surabaya. Program ini akan berlangsung selama kurun waktu 6 bulan mulai April hingga September sesuai dengan masa tanam hingga panen dan juga budidaya ikan.

"Kolinlamil menanam umbi-umbian, tanaman obat, sayur-sayuran dan juga membuat kolam atau empang untuk budidaya ikan," ucap Komandan Satgas Ketahanan Pangan Kolinlamil Kolonel Laut (P) Hari Mulyadi, dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).

Dia menjelaskan dalam menjalankan program ini, seluruh prajurit, PNS maupun jalasenastri untuk memberdayakan lahan kosong yang berada di sekitar lahan kebun Kolinlamil yang ada di kawasan Sunter, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Mako Satlinlamil Surabaya.

"Hasil yang kita tanaman yang beraneka ragam nantinya dapat dipanen dan kolam ikan yang kita budidaya akan dapat kita konsumsi ikannya," ungkapnya.

Sementara itu, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, mengatakan, kegiatan ini merupakan program ketahanan pemerintah sebagai tindak lanjut menghadapi dan mengantisipasi dampak merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai daerah di tanah air, jika penyebarannya berkepanjangan.

"Program ini juga merupakan bagian dari sistem peringatan dini terkait kecenderungan kebutuhan pangan yang akan terus meningkat dari hari ke hari, sehubungan penyebaran Covid-19," jelas Ahmadi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Antisipasi Krisis Pangan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung musim kemarau yang akan segera datang, terhadap ketersediaan bahan pangan. Terlebih sekarang situasinya masih pandemi.

Hal ini disampaikannya saat membuka rapat terbatas terkait antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok.

"Rapat terbatas pagi ini, kita akan bicarakan, membahas antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok. Saya sudah menyinggung beberapa kali mengenai peringatan dari FAO mengenai krisis pangan dunia, " kata Jokowi mengawalinya, Selasa (5/5/2020).

Oleh karenanya, masih kata dia, urusan yang berkaitan dengan musim kemarau, harus benar-benar diperhitungkan.

"Karena berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim, ke depanakan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya," ungkap Jokowi.

Dia pun meminta mitigasi dan antisipasi harus disiapkan. "Sehingga ketersediaan, stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," pungkasnya.