Liputan6.com, Semarang Berdirinya sejumlah dapur umum pada masa pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Kota Semarang, disebut sebagai salah satu representasi konsep pembangunan bergerak bersama yang berjalan di Kota Semarang. Salah satunya dapur umum yang yang berlokasi di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1, Lamper Kidul, Semarang Selatan, yang dikunjungi oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Jumat (8/5).
Dapur umum yang diinisiasi oleh lintas komunitas tersebut, setiap harinya memasok kebutuhan makanan siap santap untuk masyarakat sekitar, di saat pandemi COVID-19 seperti sekarang.
Menurut Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu, munculnya banyak dapur umum yang diinisiasi oleh berbagai masyarakat, menjadi sebuah respon positif masyarakat dalam mendukung program Lumbung Kelurahan. Dimana Lumbung Kelurahan sendiri merupakan program yang digagas oleh Wali Kota Semarang tersebut, untuk mendorong adanya semangat gotong royong dalam menghadapi tekanan pandemi COVID-19.
Advertisement
“Di samping distribusi paket bantuan sosial yang didistribusikan Pemerintah di Kota Semarang, adanya kepedulian dan partisipasi masyarakat juga penting, untuk dapat saling mendukung," jelasnya.
Hendi Serahkan Paket Bantuan dan Sembako
Tak berkunjung dengan tangan kosong, Hendi dalam kesempatan tersebut sekaligus menyerahkan 50 paket bantuan 50 paket Sembako, untuk dapat dikelola di dapur umum tersebut. yang menunjukkan solidaritas tinggi dan semangat gotong royong di antara warga masyarakat.
"Yang terpenting dalam konsep Lumbung Kelurahan adalah pemerintah dan masyarakat saling merespon. Sehingga bukan berarti dalam konsep Lumbung Kelurahan, pemerintah lepas tangan." tegas Hendi.
"Justru peran Pemerintah sangat strategis, untuk menggerakkan dan memberikan dukungan terhadap kebutuhan yang diperlukan," tekannya.
Adapun dari dapur umum di Lamper Kidul yang dikunjungi Hendi, sore itu didistribusikan 610 nasi bungkus ke berbagai tempat. Dirinya pun berterima kasih kepada masyarakat yang ikhlas berkontribusi untuk Kota Semarang dapat melalui masa - masa pandemi COVID-19. Hendi juga tak lupa berpesan kepada masyarakat untuk dapat tertib menaati Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) yang sedang diberlakukan di Kota Semarang.
“Jika partisipasi masyarakat dapat terus terjaga, termasuk dalam menjalankan protokol kesehatan yang ditetapkan, maka keadaan kota Semarang dapat selalu kondusif, dan COVID-19 bisa pergi dari kota Semarang,” pungkasnya.
Advertisement