Sukses

Jurus Cinta Buku Murti Bunanta

Prihatin dengan materi dongeng lokal yang kurang berkembang membuat Murti Bunanta menulis 53 buku anak. Doktor sastra anak dari UI ini juga menjadi pendongeng bagi anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta: Suara lembut bernada tegas menjadi ciri khas Murti Bunanta kala mendongeng. Tiap kalimatnya mengandung pesan yang sarat nilai. Murti sendiri bukan pendongeng biasa. Doktor sastra anak dari Universitas Indonesia ini adalah pendiri dan ketua kelompok pencinta bacaan anak yang berdiri sejak 25 tahun lalu.

Prihatin dengan materi dongeng lokal yang kurang berkembang membuatnya menulis 53 buku anak. Beberapa di antaranya meraih penghargaan internasional, antara lain dari Polandia, Prancis, dan Denmark. Pengabdiannya sebagai pendongeng sekaligus ahli sastra anak mendapat penghargaan Golden Apple dari pemerintah Slowakia.

Murti adalah pengarang buku anak-anak Indonesia pertama yang karyanya diterbitkan di luar negeri, yakni di Amerika Serikat dan Kanada. Bukunya juga diterbitkan dalam bahasa asing, yaitu Jepang dan Mongolia serta dicetak dalam huruf Braile bagi para tunanetra.

Selama 20 tahun terakhir kelompok pencinta bacaan anak yang dipimpinnya menggelar festival bercerita setiap dua tahun sekali. Delapan perpustakaan motor keliling juga sudah melayani anak-anak di kota-kota lain di Indonesia.

Di rumahnya, ibu dua anak dan nenek tiga cucu ini menyimpan 30.000 koleksi buku anak dari 35 negara yang berusia hingga seratus tahun. Ia juga mengkoleksi ribuan figur-figur yang sedang membaca buku untuk menimbulkan minat baca bagi anak-anak. Murti bertekad akan terus memperbaiki kualitas bacaan anak hingga buku anak lokal menjadi raja di negerinya dan tidak kalah oleh serbuan buku impor.(ADO)