Liputan6.com, Jakarta - Harga gula pasir dan bawang merah yang masih mahal turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, Jakarta.
Terkait hal tersebut, Kadiv Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan bahwa Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri akan terus melakukan pengawalan di sektor industri dan sidak langsung ke pasar.
Baca Juga
"Satgas Pangan akan kembali turun ke sektor-sektor distribusi dan pasar untuk stabilkan harga," tutur Argo dalam keterangannya, Kamis (14/5/2020).
Advertisement
Menurut Argo, langkah tersebut juga demi memastikan kestabilan harga bahan pokok jelang Hari Raya Idul Fitri 2020.
"Satgas Pangan Polri di setiap Polda jajaran telah turun melakukan operasi-operasi pasar. Ini bertujuan untuk mencegah dengan tidak memberikan ruang kepada pihak-pihak yang coba mengambil keuntungan dengan cara menimbun," jelas dia.
Giat tersebut juga diarahkan demi memperlancar proses distribusi bahan pokok dapat sampai ke pasar tradisional dan ritel. "Pada prinsipnya Polri mengamankan kebijakan pemerintah," Argo menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Instruksi Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi minta kepada jajarannya agar melihat terkait ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok. Khususnya, kata Jokowi, beberapa harga yang tidak kunjung stabil.
"Saya minta dicek di lapangan, dikontrol sehingga bisa terkendali masyarakat bisa naikkan daya belinya," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait lanjutan Pembahasan Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (13/5/2020).
Imbauan tersebut diminta Jokowi lantaran telah mendapatkan data di lapangan saat ini beberapa harga tidak kunjung stabil. Salah satunya yaitu bawang merah yang hingga saat ini masih di angka Rp 51 ribu.
"Bawang merah yang harga nasionalnya rata-rata masih di angka Rp 51 ribu, masih jauh dari harga acuan bawang merah yaitu Rp 32 ribu," jelas
Tidak hanya bawang merah, gula pasir pun kata Jokowi saat ini harganya belum stabil. Yaitu mencapai Rp 17.500, padahal harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 12.500.
"Oleh sebab itu saya ingin ini dilihat masalahnya ada di mana, urusan distribusi atau memang stok yang kurang, atau memang ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar," kata Jokowi.
Â
Advertisement