Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang juga Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menggelar rapat membahas pengembangan kawasan pendukung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Aruk, Motaain, dan Skouw.
Tito mengatakan, Presiden Jokowi ingin kawasan pendukung PLBN yang ada di perbatasan negara menjadi sentra ekonomi industri perdagangan yang bisa berpengaruh dan memberikan pengaruh kepada negara tetangga.
Baca Juga
"Jadi Presiden ingin daerah Aruk, Motaain dan Skouw ini menjadi pusat sentra baru ekonomi industri perdagangan, yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya, tapi ke daerah sebelah negara tetangga," ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (15/5/2020).
Advertisement
Tito mengatakan, BNPP memerlukan market intelegent untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar di dalam negeri khususnya kawasan perbatasan dan negara tetangga, agar realisasi kawasan pendukung PLBN Aruk, Motaain dan Skouw sebagai sentra baru ekonomi industri perdagangan dapat segera tercapai.
Untuk itu dalam kesempatan tersebut, ia meminta Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris BNPP Suhajar Diantoro untuk membagi pejabat BNPP menjadi tiga tim untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk mewujudkan kawasan pendukung PLBN Aruk, Motaain dan Skouw sebagai sentra baru ekonomi industri perdagangan.
"Saya minta data itu harus ada. Saya minta laksanakan, secepatnya minggu depan jadi," pungkas Tito Karnavian.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sediakan Ruang Usaha
Sebelumnya diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan ruang usaha untuk mendukung keberlanjutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan menjaga perekonomian masyarakat di kawasan perbatasan saat masa pandemi virus corona (Covid-19).
Hal ini dilaksanakan sesuai Instruksi Presiden sejak 2015 silam, dimana Kementerian PUPR mulai mengembangkan zona inti Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang diikuti dengan pembangunan sarana dan prasarana zona penunjang untuk mendukung kegiatan sosial-ekonomi masyarakat, seperti pasar, rest area, warung makan, dan toserba.
Pengembangan itu dilakukan di tiga dari tujuh pos perbatasan, yakni PLBN Aruk Kalimantan Barat, PLBN Motaain di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan PLBN Skouw di Papua.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengutarakan, pengembangan zona penunjang pada 2017-2019 merupakan kelanjutan dari pengembangan zona inti PLBN yang telah selesai dibangun selama periode 2015-2016.
Terselesaikannya pembangunan Zona Penunjang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar serta mendekatkan dunia usaha (UMKM) dengan konsumen untuk mempromosikan brand dan produk lokal, termasuk kuliner.
Advertisement