Liputan6.com, Bogor: PT Kereta Api Indonesia (KAI) sejak Sabtu lalu telah menurunkan ruang di atas atap gerbong kereta dibawah kabel listrik tegangan tinggi hingga 50 sentimeter. Penurunan ini diberlakukan di jalur KRL antara Stasiun Cileubut, Bogor, Jawa Barat, dan Jakarta.
Meski begitu, pantauan SCTV Selasa (31/7), masih banyak penumpang KRL tetap naik dan menumpang di atas atap gerbong. Caranya dengan duduk lebih merunduk dan menepi di atap kereta.
Alasan para penumpang menempuh bahaya ini, karena tidak mendapat tempat atau menghindar dari kondisi berdesak-desakan di dalam gerbong. Sebagian lagi memang menghindar dari petugas karcis kereta.
PT KAI sengaja menurunkan posisi kabel listrik tegangan tinggi beraliran 1.500 volt. Kini ketinggian kabel dari tanah turun dari 5,3 meter menjadi 4,7 meter. Dengan demikian hanya sedikit ruang tersisa di atas atap gerbong.
Penurunan posisi ini dilakukan memang untuk mencegah para penumpang naik ke atas atap gerbong. PT KAI berencana melakukan upaya serupa di sejumlah jalur lain.(IAN)
Meski begitu, pantauan SCTV Selasa (31/7), masih banyak penumpang KRL tetap naik dan menumpang di atas atap gerbong. Caranya dengan duduk lebih merunduk dan menepi di atap kereta.
Alasan para penumpang menempuh bahaya ini, karena tidak mendapat tempat atau menghindar dari kondisi berdesak-desakan di dalam gerbong. Sebagian lagi memang menghindar dari petugas karcis kereta.
PT KAI sengaja menurunkan posisi kabel listrik tegangan tinggi beraliran 1.500 volt. Kini ketinggian kabel dari tanah turun dari 5,3 meter menjadi 4,7 meter. Dengan demikian hanya sedikit ruang tersisa di atas atap gerbong.
Penurunan posisi ini dilakukan memang untuk mencegah para penumpang naik ke atas atap gerbong. PT KAI berencana melakukan upaya serupa di sejumlah jalur lain.(IAN)