Sukses

Wagub DKI: Selama Belum Ada Vaksin, Kita Harus Berdamai dan Berdansa dengan Corona

Menurut Wagub DKI tersebut, adanya pandemi Covid-19 mau tidak mau masyarakat dituntut menjalani pola hidup baru, terutama dari segi kebersihan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengajak warga Jakarta hidup berdamai dengan virus Corona tanpa mengendurkan protokol kesehatan. Alasannya, selama belum adanya vaksin, virus tersebut akan selalu ada di kehidupan manusia.

Menurut politikus Gerindra tersebut, adanya pandemi Covid-19 mau tidak mau masyarakat dituntut menjalani pola hidup baru, terutama dari segi kebersihan.

"Jadi nanti kita harus berdamai dengan virus Corona, berdansa. Karena Corona itu vaksin dan obatnya belum ditemukan. Kalau belajar dari DBD, itu saja belum ditemukan vaksin dan obatnya. Sehingga kita mempersiapkan diri, mensiasati hidup baru, protokol Covid-19 baru, dengan ketat," ujar Riza dalam diskusi melalui live streaming, Rabu (20/5/2020).

Untuk itu, agar penularan virus Corona di ibu kota bisa dikendalikan, Riza Patria meminta seluruh masyarakat turut andil menyukseskan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketiga dengan tidak berkegiatan di luar rumah bagi mereka yang tidak dikecualikan dari PSBB.

Dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB ada 11 sektor dikecualikan dari PSBB yakni;

1. Kesehatan,

2. Bahan pangan (makanan dan minuman),

3. Energi,

4. Komunikasi dan teknologi informasi,

5. Keuangan,

6. Logistik,

7. Perhotelan

8. Konstruksi,

9. Industri strategis,

10. Pelayanan dasar dan utilitas publik, serta industri yang ditetapkan sebagai obyek vital nasional atau obyek tertentu, serta

11. Swasta yang melayani kebutuhan sehari-hari.

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Bekerja dengan Teknologi

Lagi pula menurutnya, PSBB bukan menjadi alasan besar sektor industri tidak beroperasi. Riza mengatakan, masih ada beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah dengan memanfaatkan teknologi.

"Kita ingin memastikan penurunan terus menurun dan berhenti di satu titik. Sehingga kita bisa mengakhiri PSBB dan bisa hidup dengan normal baru, living harmony with virus corona, tapi tetap bisa kerja."

"Kita juga harus terbiasa dengan video conference, mudah-mudahan tidak mengurangi substansi, dan kualitas kerja ibadah," tuturnya.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

Â