Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin kembali menyebut waktu pengganti libur Idul Fitri jatuh di Bulan Juli berbarengan dengan Lebaran Idul Adha.
Diketahui, hal tersebut merupakan usulan dari Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko yang disampaikan ke Presiden Jokowi dan meminta Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo untuk mengkajinya.
"Pemerintah akan mengganti hari libur Idul Fitri kali ini di waktu lain, yaitu pada saat Idul Adha (Hari Raya Kurban). Insyaallah pemerintah akan menggeser libur lebaran ini. Mungkin ke saat nanti libur panjangnya digeser ke Idul Adha," kata Wapres Ma'ruf dalam siaran pers diterima, Kamis (21/5/2020).
Advertisement
Sebagai informasi, pernyataan senada juga sempat dilontarkan Wapres Ma'ruf pekan lalu saat menjadi pembicara pada acara Doa untuk Bangsa di Buka Puasa Online Terbesar di Indonesia, Jumat 15 Mei 2020.
Kendati demikian, hingga saat ini baik Presiden Jokowi, Moeldoko, maupun Doni Monardo belum memberikan keterangan resmi terkait rencana pengganti libur Idul Fitri ke Idul Adha.
Apalagi pemerintah telah memutuskan libur lebaran Idul Fitri bergeser ke akhir tahun. Keputusan perubahan jadwal cuti bersama tahun 2020 itu diambil dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri dipimpin Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melalui SKB Tiga Menteri Nomor 391 Tahun 2020, Nomor 02 Tahun 2020 dan Nomor 02 Tahun 2020.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Silaturahmi Virtual
Terlepas dari polemik pergeseran waktu libur Idul Fitri, Wapres Ma'ruf meminta agar masyarakat Indonesia tidak ada yang pergi mudik untuk bersilaturahmi akibat pandemi virus corona Covid-19.
Menurutnya, silaturahmi Idul Fitri bisa ditaggulangi sementara dengan cara virtual atau memanfaatkkan kecanggihan teknologi.
“Jadi sekarang bisa melalui virtual, nanti kita bisa juga bergeser saat Idul Adha bertatap muka karena libur lebarannya oleh pemerintah akan digeser. Jadi tidak kehilangan sesuatu, marilah kita bersabar,” Wapres menandasi.
Advertisement