Sukses

Polri Imbau Masyarakat Luar Jakarta Tak Datang ke Ibu Kota Usai Lebaran

Masyarakat yang tidak punya keterampilan khusus atau keahlian diharapkan tidak ke Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Polri meminta masyarakat dapat tetap disiplin selama pemberlakuan larangan mudik di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akibat pandemi virus Corona atau Covid-19. Kendati, petugas tetap melakukan antisipasi arus balik ke Jakarta.

"Kita lakukan penyekatan arus balik, artinya masyarakat yang tidak punya keterampilan khusus atau keahlian, diharapkan tidak ke Jakarta. Karena kita dalam kondisi pandemi dan PSBB Jakarta juga sudah diperpanjang sampai 4 Juni," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Kantor Graha BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (23/5/2020).

Menurut Argo, titik penyekatan arus balik sudah disebar di setiap ruas jalan mengarah ke Jakarta. Di Polda Jawa Timur misalnya, ada penyekatan antar tol di wilayah Sragen, yakni KM 679.000.

"Juga ada di arteri, ada tujuh di Tuban, Situbondo, Cemoro Sewu, sampai Ngawi, Sragen. Ada juga penyekatan antarkota, di Pantura ada delapan, di jalur tengah ada sembilan, dan selatan ada enam," jelas dia.

Kemudian di Jawa Tengah, penyekatan dilakukan di Exit Tol Sragen KM 528 dan Gate Tol Banyumanik KM 421. Untuk jalur arteri, ada di empat daerah yakni Rembang, Blora, Wonogiri, dan Sragen. Sementara penyekatan arus balik antarkota ada 10 titik.

Selanjutnya Polda Jawa Barat, sambung Argo, penyekatan dilakukan di tol lima kota yaitu Tegal Karang, Plumbon, Ciperna Timur, Kanci, dan Cileduk, yang merupakan indikator GT Palimanan Utama.

Sementara untuk jalur tol indikator Cikarang Utama ada lima lokasi dan GT Kalimata tiga lokasi penyekatan.

"Di Japek ada tiga itu di KM 47. Sedang di arteri ada di Sukabumi, Cirebon, Kuningan, Banjar, Ciamis. Untuk Polda Banten ada sembilan lokasi penyekatan arus balik," Argo menandaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Ancaman Gelombang Kedua

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh masyarakat tetap disiplin terhadap aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona.

Anies menyatakan, Jakarta masih memiliki risiko tinggi adanya gelombang kedua penularan dan penyebaran virus corona Covid-19. Meski dalam beberapa hari terakhir Jakarta mengalami tren baik.

"Angka-angka ukuran epidemiologi menunjukkan bahwa Covid-19 di Jakarta Alhamdulillah menunjukkan tanda-tanda membaik, tetapi belum selesai,   risiko masih tinggi dan potensi terjadinya gelombang kedua itu masih tetap ada," kata Anies, Jumat (22/5/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan, jika aktivitas di luar rumah masih tinggi, PSBB bisa saja diperpanjang kembali.

Untuk itu, Anies kembali mengajak seluruh masyarakat di Jakarta dan sekitarnya untuk tetap disiplin. Masyarakat diminta tetap mematuhi aturan PSBB selama merayakan Idul Fitri 2020.

"Bila kita tidak disiplin, kita longgar, maka 2 pekan ke depan ini akan terpaksa harus diteruskan pengetatannya karena resiko penularan meningkat," kata Anies.

"Jadi, apakah Jakarta akan bisa mulai memasuki masa transisi menuju normal baru atau tidak itu sangat ditentukan oleh sikap kita perilaku kita di 2 pekan," tandas Anies.