Sukses

Begini Kondisi Pasar Anyar Bogor Saat Malam Takbiran Idul Fitri

Pantauan Liputan6.com, penertiban dilakukan secara estafet oleh aparat gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Polri, dan TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Petugas gabungan melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Anyar, Kota Bogor pada Sabtu (23/5/2020) malam.

Penertiban dilakukan terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor untuk memutus penyebaran virus corona.

Pantauan Liputan6.com, penertiban dilakukan secara estafet oleh aparat gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Polri, dan TNI.

Penertiban pertama digelar di kawasan Blok C dan D Pasar Anyar sekitar pukul 20.00 WIB. Sampah plastik dan bekas material lapak PKL langsung dikeruk menggunakan loader lalu diangkut menggunakan truk dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor.

Tidak lama, sekitar pukul 22.00 WIB, petugas mendatangi kawasan Jalan Dewi Sartika. Di sepanjang jalan itu, masih banyak pedagang berjualan. Mayoritas pedagang berjualan pakaian dan perlengkapan ibadah.

Suasana kawasan tersebut begitu padat dijejali warga. Para pengunjung sibuk melihat barang dagangan kebanyakan model pakaian dan perlengkapan ibadah. Tampak para pengunjung dan pembeli tidak menjaga jarak fisik dalam aktivitas mereka itu.

Bahkan, situasi ini membuat para pengunjung tak jarang saling bertabrakan bahu atau badan, hingga dengan pengendara motor.

Fenomena di Pasar Anyar malam ini menunjukkan masyarakat tak mempedulikan imbauan pemerintah soal social distancing atau physical distancing.

Kasatpol PP Kota Bogor, Agustiansyah mengatakan alasan para pedagang tetap kembali nekat berdagang meski telah ditertibkan, tak lain karena masalah perut.

"Mereka pedagang musiman setiap jelang Lebaran dan sudah sering kita tertibkan. Malam ini, setelah di Blok C dan D selesai kita lakukan penertiban sampai Taman Topi," ujar Agustiansyah.

2 dari 2 halaman

Cegah Kerumunan

Ia melanjutkan, penertiban yang dilakukan oleh aparat adalah sebagai upaya untuk menghindari adanya kerumunan yang dapat memicu terjadinya penularan virus corona.

"Sesungguhnya, kami untuk memberikan perlindungan kepada warga supaya tidak tertular, jadi harus dipahami," kata dia.

Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau penertiban PKL mengatakan, kerumunan massa pada malam takbiran tahun ini hanya berada di kawasan Pasar Anyar atau kini disebut Pasar Kebon Kembang. Sementara di sejumlah titik lainnya terpantau sepi.

"Tapi itu pun relatif tidak seramai biasanya karena kios-kios di pinggir jalan sudah ditertibkan sebelumnya. Penertiban sekarang ini jadi lebih ringan," kata dia. (Achmad Sudarno)