Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini, jumlah pasien Corona Covid-19 meninggal dunia di Indonesia masih terus bertambah.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Baca Juga
"Hari ini yang meninggal dunia bertambah 21 orang, jadi totalnya 1.372," ucap Yurianto melalui konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Minggu (24/5/2020).
Advertisement
Lalu, jumlah pasien sembuh dan negatif Corona Covid-19 pada hari ini bertambah 153 orang. Total akumulatifnya menjadi 5.402 orang.
Kemudian, jumlah kasus positif Corona Covid-19 di Indonesia bertambah 526 orang pada hari ini. Sehingga, total akumulatif sebanyak 22.271 orang terkonfirmasi terinfeksi virus Corona Covid-19.
Data update pasien Corona Covid-19 ini tercatat sejak Sabtu, 22 Mei 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gaya Baru Silaturahmi di Tengah Pandemi Corona Covid-19
Momen Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran bagi masyarakat Indonesia, memiliki makna yang mendalam.
Aktivitas saling kunjung mengunjungi, bermaafan secara langsung, bercengkrama dalam lingkup silaturahmi tetangga hingga keluarga besar, sudah turun temurun dan mendarah daging.
Ritual Lebaran tanpa sapa dan jabat tangan, rasanya hambar. Sebagian masyarakat bahkan sulit membayangkan gaya Hari Kemenangan dengan cara berbeda dari biasanya.
Namun, pandemi virus Corona atau Covid-19 terpaksa mengubah semuanya. Hal yang sulit untuk dibayangkan tersebut tidak disangka terjadi. Lebaran kini harus dilalui tanpa silaturahmi secara langsung.
Ungkapan perasaan itu disampaikan salah seorang warga Cikarang, Yusuf (54). Ayah empat anak itu turut serta silaturahmi virtual bersama keluarga besar.
"Ini gaya baru karena Corona. Kita hanya bisa lewat online, tapi bukan berarti tidak ada hikmahnya. Semoga cepat berlalu," tutur Yusuf kepada sanak saudaranya lewat Google Meet, Minggu (24/5/2020).
Bukan hal mudah menyesuaikan pertemuan lewat online. Hampir seluruh orang tua di keluarga masing-masing harus dibantu oleh anak-anaknya yang paham teknologi.
Apalagi rasa senang lewat pertemuan online lantaran memberikan pengalaman baru. Hasilnya, suara saling timpa, hingga terkesan ribut karena masing-masing keluarga ingin bicara. Baik yang di Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, hingga Cikarang.
Koneksi yang kurang maksimal pun bikin bingung saat pertanyaannya tidak dijawab atau guyonan tidak mendapat respons. Sekitar lima detik kemudian, baru ada reaksi.
"Mic-nya matiin dulu itu," suara salah satu keluarga dari notebook.
"Ini kalau yang ngomong itu jadi yang keluar videonya ya?" sahut yang lain.
Advertisement