Liputan6.com, Ambon: Pascakerusuhan antarkelompok yang bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan di Maluku, sejumlah proyek pembangunan gedung di Kota Ambon, terbengkalai. Ini disebabkan pengawasan pemerintah daerah setempat yang minim terhadap para kontraktor. Sedangkan para kontraktor proyek kerap menjadikan kerusuhan sebagai dalih untuk menunda proyek. Untuk itu, Wali Kota Ambon Yopi Papilaya akan memanggil sejumlah kontraktor dalam waktu dekat. "Tak tertutup kemungkinan Pemda akan menjatuhkan sanksi terhadap kontraktor yang terbukti wanprestasi," ujar Yopi, saat dikonfirmasi, baru-baru ini.
Sebenarnya, menurut Yopi, Pemda Kota Ambon telah memperingatkan para kontraktor untuk menyelesaikan sejumlah proyek yang hingga kini masih terbengkalai. Namun mereka kerap berkelit dengan alasan yang tak jelas [baca: Ambon Pulih, Aktivitas Masyarakat Mulai Normal]. Karenanya, Pemda akan mengevaluasi tender yang telah diberikan kepada sejumlah kontraktor. Di sisi lain, masyarakat Ambon berharap, kontraktor yang sengaja menjadikan kerusuhan untuk memperoleh keuntungan segera ditindak [baca: Pengungsi Ambon Memohon Bantuan Rumah]. Selain itu, mereka mendesak Badan Pengawasan Daerah segera memeriksa kemungkinan terjadinya penyelewengan dana di lingkungan Pemda Kota Ambon.(PIN/Sahlan Heluth)
Sebenarnya, menurut Yopi, Pemda Kota Ambon telah memperingatkan para kontraktor untuk menyelesaikan sejumlah proyek yang hingga kini masih terbengkalai. Namun mereka kerap berkelit dengan alasan yang tak jelas [baca: Ambon Pulih, Aktivitas Masyarakat Mulai Normal]. Karenanya, Pemda akan mengevaluasi tender yang telah diberikan kepada sejumlah kontraktor. Di sisi lain, masyarakat Ambon berharap, kontraktor yang sengaja menjadikan kerusuhan untuk memperoleh keuntungan segera ditindak [baca: Pengungsi Ambon Memohon Bantuan Rumah]. Selain itu, mereka mendesak Badan Pengawasan Daerah segera memeriksa kemungkinan terjadinya penyelewengan dana di lingkungan Pemda Kota Ambon.(PIN/Sahlan Heluth)