Sukses

Dukcapil: Pendatang di Tangerang Selatan Diprediksi Menurun

Pada 2019, arus urbanisasi usai Lebaran di Tangerang Selatan atau Tangsel bisa mencapai 100 ribu orang.

Liputan6.com, Jakarta - Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) memprediksi, arus urbanisasi penduduk setelah Lebaran 2020 bakal lebih sepi bila dibandingkan dengan tahun lalu atau sebelumnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Dedi Budiawan menilai, tidak ada lonjakan penduduk akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.

"Bahkan diprediksi menurun, karena yang kerja saja sekarang banyak yang di-PHK," kata Dedi, Kamis (28/5/2020).

Dia menjelaskan, pada 2019, arus urbanisasi usai Lebaran, bisa mencapai 100 ribu orang. Mereka mayoritas dibawa oleh sanak saudara dari kampung ke Tangerang Selatan, atau memang dapat panggilan kerja di sekitar Jabodetabek, kemudian menetap di Tangsel.

Namun untuk tahun ini, banyak pendatang yang diminta putar balik lagi ke daerah asal karena tidak memenuhi ketentuan. "Tahun ini info Dishub dan pengelola tol tidak sampai 25 persen dari 100 ribu orang," jelas Dedi.

Meski demikian Pemerintah Kota Tangerang Selatan tetap mengerahkan personel yang tergabung dalam tim Gugus Tugas Covid-19. Mereka bersiaga memantau arus balik Lebaran di titik lokasi cek poin.

Dan, pada tahun ini tidak akan ada kegiatan operasi yustisi kependudukan yang biasanya diadakan pascalebaran. "Tidak ada kegiatan apapun (operasi yustisi kependudukan), karena lagi ada rasionalisasi kegiatan sampai dengan 50 persen," ujar Dedi.

Menurut dia, alokasi dana semua kegiatan organisasi perangkat daerah digeser untuk penanggulangan pandemi Covid-19. "Jadi hanya pelayanan rutin saja," ungkap Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

885 personel gabungan kawal new normal

Sementara itu, Polda Banten menerjunkan ratusan personel untuk mengawal jalannya penerapan kehidupan normal baru atau new normal di Kabupaten Tangerang. Sebanyak 885 personel gabungan dari berbagai instansi yang akan diterjunkan.

"885 personel gabungan dengan rincian 535 anggota Polri, 200 anggota TNI, 150 dari Satuan Polisi Pamong Praja khusus dari personel gabungan wilayah Kabupaten Tangerang saja," ujar Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (28/5/2020).

Edy mengatakan, Polda Banten sudah merumuskan konsep peningkatan pengamanan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Tangerang dengan melibatkan personel TNI, Polri, Satpol PP dan Dinas Kesehatan ke titik-titik keramaian masyarakat saat new normal.

Menurut Edy, ratusan personel itu sebetulnya sudah diturunkan sejak Operasi Ketupat 2020. Kali ini ratusan personel itu diturunkan untuk memastikan protokol kesehatan di wilayah tersebut dijalankan.

"Personel itu sebenarnya sudah dikerahkan sejak Operasi Ketupat Kalimaya dan operasi terkait penanganan Covid-19. Namun, dengan akan diterapkannya new normal, personel juga akan memastikan protokol kesehatan diterapkan," kata Edy.

Edy mengatakan, jika new normal diterapkan di wilayah hukum Polda Banten, dia meminta seluruh pengelola mal dan pusat keramaian lainnya untuk menaati protokol kesehatan yang berlaku. Edy menyebut ratusan personel yang dikerahkan akan mengawal agar masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

"Dengan kehadiran personel TNI-Polri di ruang publik untuk memastikan kedisiplinan masyarakat dengan harapan agar masyarakat lebih tertib dan taat dalam mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Corona," kata Edy.

Â