Sukses

Tak Punya SIKM, 5 Penumpang Kereta Api Jarak Jauh ke Jakarta Dikarantina

mengimbau agar masyarakat Jabodetabek yang telah terlanjur melakukan kegiatan ke luar kota sebelum Lebaran Idulfitri dapat menunda perjalanan kembali ke Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sebanyak delapan penumpang transportasi umum yang tidak memiliki surat izin keluar masuk (SIKM) menjalani karantina.

Dia menyebut mereka merupakan penumpang pesawat, kereta api, dan bus. Sebab di bandara, stasiun dan terminal tetap dilakukan pengecekan SIKM untuk para penumpang.

"Yang karantina 26 Mei ada delapan orang, 1 dari penumpang udara, 2 penumpang bus, 5 penumpang KA," kata Syafrin di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (28/5/2020). 

Karena itu, Syafrin juga mengimbau agar masyarakat Jabodetabek yang telah terlanjur melakukan kegiatan ke luar kota sebelum Lebaran Idulfitri dapat menunda perjalanan kembali ke Jakarta. 

"Bertahan dulu di kampung, bangun kampung jangan balik ke Jabodetabek mari kita tetep work form home (WFH)," ucap dia. 

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara menyatakan tiga dari lima penumpang kereta api (KA) luar biasa tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Jakarta sudah meninggalkan Gedung Auditorium Gelanggang Remaja Gambir. 

Dia menyatakan salah satu penumpang susah kembali ke daerah asalnya yaitu Yogyakarta dan dua orang melanjutkan ke Tangerang Selatan. 

"Kami kembalikan naik kereta api jam 07.15 WIB tadi pagi dari Stasiun Gambir. Kemudian dua lagi itu menuju ke Tangerang Selatan, mereka ini hanya transit," kata Bayu saat dihubungi, Rabu (27/5/2020).

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jalani Isolasi Mandiri

Untuk dua orang yang ke Tangerang Selatan sudah mendapatkan jaminan dari tempatnya bekerja. Keduanya juga melanjutkan isolasi mandiri yang telah disediakan oleh perusahaan.

Lanjut dia, saat ini masih ada dua penumpang yang melakukan isolasi mandiri di Gelanggang Remaja Gambir.

"Mereka juga sudah dilakukan swab test juga dan tinggal nunggu hasilnya. Kalau mereka nanti positif nanti akan kita eksekusi untuk pemeriksaan lebih lanjut, kalu negatif mereka boleh lanjut," papar dia.