Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan para menteri untuk tetap memperhatikan agenda strategis nasional yang berdampak besar bagi kehidupan rakyat, meski tengah fokus menangani pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Walaupun saat ini kita tengah menghadapi pandemi, tapi agenda-agenda strategis yang sangat penting bagi bangsa dan negara kita, yang menjadi prioritas bagi kepentingan nasional, tidak boleh berhenti dan tetap harus kita lanjutkan," tutur Jokowi saat Rapat Terbatas (Ratas) yang digelar daring, Jumat (29/5/2020).
Jokowi menegaskan, agenda strategis yang disorot tidak hanya dalam bidang ekonomi saja. Namun menyeluruh ke bidang mendasar lainnya yang juga penting bagi kehidupan rakyat.
Advertisement
"Yang berkaitan dengan pendidikan, yang berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM, dan juga bidang kesehatan," jelas dia.
Di bidang kesehatan, misalnya, jangan sampai lupa bahwa Indonesia punya agenda besar di samping menuntaskan pandemi Covid-19. Di antaranya menurunkan kasus stunting, pemberantasan TBC, malaria, demam berdarah, HIV/AIDS, dan hal lain yang berkaitan dengan hidup sehat.
"Ini artinya kita harus fokus mengendalikan Covid, tetapi agenda-agenda strategis yang berdampak besar bagi kehidupan rakyat juga tidak boleh dilupakan," Jokowi menandaskan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mengendalikan Arus Balik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaranya mengendalikan arus balik pemudik. Pasalnya, arus balik pemudik dapat memicu munculnya gelombang kedua virus corona (Covid-19).
"Pengendalian arus balik, ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bulak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi untuk memunculkan gelombang yang kedua. Utamanya di wilayah Jabodetabek," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020).
Jokowi menekankan pentingnya mengendalikan arus balik pemudik ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Hal ini dikarenakan tingkat penyebaran virus corona di DKI Jakarta sudah mulai menurun.
"Saya melihat data tadi pagi tren untuk R0 atau RT DKI Jakarta sudah dibawah 1. Sehingga, ini harus kita tekan agar lebih menurun lagi," ujar dia.
Advertisement