Liputan6.com, Jakarta - Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi klaster baru penyebaran virus Corona Covid-19 di wilayah tersebut.
Adanya klaster baru Pasar Cileungsi itu setelah penemuan adanya tiga orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19.
Tak hanya tiga orang, usai dilakukan swab test, jumlahnya pun bertambah menjadi tujuh orang. Hal ini disampaikan Bupati Bogor Ade Yasin.
Advertisement
"Pasien positif Covid-19 bertambah tiga dari penularan klaster Pasar Cileungsi, pemeriksaan tes 'swab'-nya berbarengan dengan yang sebelumnya, tapi yang ini hasilnya baru keluar," ujar Ade Yasin saat dihubungi Antara di Cibinong, Sabtu malam, 30 Mei 2020.
Kemudian, karena penemuan tersebut, Pasar Cileungsi pun ditutup sementara sejak Minggu, 31 Mei 2020.
Berikut 3 hal terkait klaster baru penyebaran Covid-19 di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor dihimpun Liputan6.com:
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
7 Orang Ditemukan Positif
Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat, ada penambahan pasien positif Covid-19 dari klaster penularan Pasar Cileungsi sebanyak tiga orang. Sehingga jumlahnya kini menjadi tujuh orang.
"Pasien positif Covid-19 bertambah tiga dari penularan klaster Pasar Cileungsi, pemeriksaan tes swab-nya berbarengan dengan yang sebelumnya, tapi yang ini hasilnya baru keluar," kata Bupati Bogor Ade Yasin saat dihubungi Antara di Cibinong, Sabtu malam, 30 Mei 2020.
Menurut dia, dari tiga pasien baru Covid-19 itu satu di antaranya merupakan pedagang daging, yaitu laki-laki usia 30 tahun dan telah meninggal dunia.
Sedangkan dua lainnya merupakan istri dan keluarga dari pedagang daging tersebut, yaitu perempuan usia 23 tahun dan laki-laki usia 17 tahun. Ketiganya sama-sama berdomisili di Kecamatan Cileungsi.
Selain penambahan pasien dari klaster Pasar Cileungsi, Pemkab Bogor juga mencatat satu pasien positif Covid-19 yang juga kebetulan berdomisili di Cileungsi, yaitu perempuan usia 56 tahun.
Â
Advertisement
Pasar Ditutup Sementara
Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menutup sementara Pasar Cileungsi mulai Minggu, 31 Mei 2020 ini setelah menjadi klaster baru penularan virus Corona Covid-19 dengan jumlah total tujuh penderita.
"Sesuai perintah Bupati Bogor Ade Yasin serta hasil keputusan direksi dan Dewan Pengawas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga Kabupaten Bogor, Pasar Cileungsi akan ditutup untuk disterilkan," kata Direktur Utama PD Pasar Tohaga, Haris Setiawan di Bogor, Sabtu, 30 Mei 2020.
Pasar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor itu akan ditutup untuk umum mulai Minggu ini. Menurut Haris, penutupan itu belum diketahui akan berlangsung hingga kapan.
Ia mengatakan, peristiwa yang terjadi di Pasar Cileungsi harus menjadi pembelajaran bagi pedagang maupun pengunjung pasar lainnya di Kabupaten Bogor.
Ia meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara maksimal di seluruh pasar demi mencegah penularan Covid-19.
"Tohaga akan terus bekerja sama dengan aparat untuk memperketat protokol kesehatan dan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk menyisir area terdampak di wilayah Cileungsi khususnya di Pasar Cileungsi," kata Haris.
Â
6 Orang Reaktif Covid-19
Hasil rapid test atau tes cepat Covid-19 terhadap 57 pedagang dan pengunjung di klaster penularan Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menunjukkan enam orang reaktif.
"Hasilnya enam reaktif, satu reaktif belum ditracking swab," kata Bupati Bogor Ade Yasin, seperti dikutip dari Antara, Minggu, 31 Mei 2020.
Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu menyebut, pelaksanaan tes cepat massal juga dibarengi dengan pemeriksaan swab.
"Ada 32 orang yang menjalani pemeriksaan swab, termasuk lima orang yang reaktif tes cepat," jelas Ade Yasin.
Sementara itu, Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, Doni Djatnika mengatakan, pihaknya sudah melakukan sterilisasi Pasar Cileungsi sejak Minggu pagi tadi dengan cara melakukan penutupan sementara.
"Penutupan yang dilakukan merupakan langkah terbaik dan bijaksana untuk kemaslahatan umat untuk memutus mata rantai penularan virus Corona, khususnya yang ada di area Pasar Cileungsi," terang Doni.
Dia mengaku akan memperketat penerapan protokol kesehatan dengan menggandeng Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Cileungsi dan Gugus Tugas Covid-19 Tohaga, meskipun belum tahu kapan Pasar Cileungsi kembali dibuka.
"Nanti jika pasar sudah beroperasi kembali, tidak ada toleransi, semua yang masuk pasar harus bermasker. Serta tes cepat akan terus dilakukan karena kita mengacu pada protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah daerah," tandas Doni.
Advertisement