Sukses

Hari Lahir Pancasila, PDIP: Tantangannya Kini Wujudkan Keadilan Sosial

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bersama seluruh keluarga besar partai mengucapkan selamat hari lahir Pancasila, yang jatuh setiap 1 Juni.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, bersama seluruh keluarga besar partai berlambang banteng bermoncong putih, mengucapkan selamat hari lahir Pancasila, yang jatuh setiap 1 Juni.

Adapun Hari Pancasila dirayakan, bertepatan saat di mana Bapak Proklamator Indonesia Sukarno atau Bung Karno saat berpidato di hadapan sidang BPUPK. Saat itu, Dr Radjiman Wedyodiningrat mempertahankan tentang filsafsat yang sedalam-dalamnya, pandangan hidup Indonesia merdeka, dan jiwa bangsa.

"Pancasila pernah ditawarkan sebagai ideologi dunia oleh Bung Karno dalam Pidato di PBB pada tanggal 30 September 1960, To Build The World A New. Pembumian Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, di mana kemerdekaan adalah hak segala bangsa," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Senin (1/6/2020).

Dia menambahkan, PDIP percaya bahwa para pemuda Indonesia akan mengerti arti Pancasila. Terutama dalam menghadapi tantangan kekinian.

"Dalam tantangan kekinian, maka membumikan Pancasila difokuskan pada upaya mewujudkan keadilan sosial. Keadilan yang harus diperjuangkan secara progresif, dan penuh dengan nilai kemanusiaan yang menolak segala bentuk penindasan," ungkap Hasto

Dia menuturkan, optimistisme PDIP pada jalan Pancasila, juga ditegaskan oleh Ketum Megawati. Bahkan ini bisa menjadi landasan bergotong royong, yang diakui Indonesia paling baik.

"Akhir-akhir ini saya sungguh bangga bahwa Indonesia diakui nomor satu di dunia dalam kerja gotong royong. Ini modal kita untuk percaya diri dan hadir sebagai bangsa yang berdaulat, berdikari dan bangga dengan kebudayaan kita sendiri," ujar Megawati Soekarnoputri sebagaimana dikutip Hasto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berbeda Ideologi dengan Liberalisme

Dia pun menuturkan, Pancasila sebagai ideologi dunia, berbeda dan bahkan bertentangan dengan kapitalisme-liberalisme. Bahkan bertentangan juga dengan marxisme-leninisme.

Menurut dia, keduanya mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme, sementara Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia. Untuk itulah Konferensi Asia Afrika diselenggarakan di Bandung tahun 1955 dan mampu memberi inspirasi bagi kemerdekaan di lebih dari 28 negara.

Menurut dia, berbagai bentuk radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila.

"Berbagai bentuk radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila. Sebab Indonesia adalah negara kebangsaan yang berdiri kokoh di atas semua paham individu atau golongan. Radikalisme didasarkan oleh ideologi yang tidak sesuai dengan sila ketuhanan dan antikemanusiaan," ungkap Hasto.

Dia pun mengingatkan, bagi PDIP perayaan Hari Pancasila yang jatuh bulan ini juga akan dibarengi dengan perayaan Bulan Bung Karno. Karena kelahiran Pancasila pada 1 Juni, 6 Juni 1901 Bung Karno lahir, dan wafat pada 21 Juni 1970 Bung Karno.

Karenanya, PDIP akan menggelar berbagai kegiatan demi melanjutkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan perjuangan Bung Karno.

"Untuk 2020, karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, maka akan dilakukan secara daring, melalui teleconference, webinar, dan utilisasi seluruh sosial media," pungkasnya.