Sukses

Doni Monardo: Pasien Covid-19 di Jatim Meningkat Karena Tes PCR Semakin Masif

Doni menyebut, kemampuan daerah menjaring Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga menjadi salah satu faktor yang membuat kasus virus corona meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan jumlah kasus Virus Corona di Jawa Timur (Jatim) meningkat karena tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) semakin masif dilakukan.

Kasus virus corona di Jawa Timur diketahui tertinggi kedua di Indonesia, setelah DKI Jakarta.

"Semakin banyak kita periksa maka semakin banyak kasus yang terkonfirmasi, seperti halnya di Jawa Timur. Karena jumlah PCR mesinnya sudah semakin banyak," ujar Doni Monardo dalam video conference, Kamis 4 Juni 2020.

Selain itu, dia menyebut kemampuan daerah menjaring Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga menjadi salah satu faktor yang membuat kasus virus corona meningkat.

Kendati kasus meningkat, Doni menyebut jumlah pasien positif virus corona yang meninggal di Jawa Timur cenderung kecil.

"Kasus kematian, nah yang terakhir ini yang paling penting. Walaupun banyak kasus (positif) kemudian pasien dirawat di rumah sakit itu banyak, tetapi jumlah yang meninggal itu sedikit. Nah ini yang kita harapkan," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Tren Meningkat Corona di Jatim

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengumumkan 585 kasus positif virus corona baru di Indonesia, Kamis 4 Juni 2020. Hingga kini, total ada 28.818 kasus corona di tanah air.

Berdasarkan data pemerintah, kasus virus corona tertinggi terjadi di DKI Jakarta. Tercatat ada penambahan sebanyak 94, sehingga kini totalnya menjadi 7.690 kasus positif di DKI Jakarta.

Provinsi kedua yang melaporkan kasus terbanyak yakni, Jawa Timur. Total kasus positif corona di Jatim saat ini sudah mencapai 5.408 orang.