Sukses

Bogor Berlakukan PSBB Proporsional, Mal dan Resepsi Pernikahan Dibolehkan

Dalam PSBB proporsional, lanjut Bima, ada sejumlah aturan akan disesuaikan, termasuk untuk kegiatan sosial budaya seperti melangsungkan resepsi pernikahan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 1 bulan, terhitung mulai 5 Juni hingga 4 Juli 2020.

Keputusan perpanjangan masa PSBB dikarenakan Kota Bogor masih masuk kategori zona kuning Covid-19. Namun PSBB yang diterapkan di Kota Bogor kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kota Bogor menerapkan PSBB proporsional, seperti wilayah lain di Jawa Barat.

"PSBB tahap 1 dan 2 itu kategori zona merah. Makanya banyak enggak boleh (aktivitas). Tapi PSBB ketiga, Kota Bogor sudah kuning, makanya proporsional," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Jumat (5/6/2020).

Dalam PSBB proporsional, lanjut Bima, ada sejumlah aturan akan disesuaikan, termasuk untuk kegiatan sosial budaya seperti melangsungkan resepsi pernikahan.

Kegiatan pernikahan dibolehkan untuk dilaksanakan. Namun dengan syarat harus mengikuti aturan protokol kesehatan Covid-19.

"Saya mendengar masukan dari para penyelenggara pernikahan, karena disitu ada perias, pekerja seni, ada catering. Kalau protokolnya siap, ini sudah bisa dibuka," ujar Bima.

Begitu juga di sektor usaha seperti mal dan hotel akan dibuka. Menurutnya, dua jenis usaha tersebut adalah tempat usaha yang melibatkan orang banyak. Di mall misalnya, melibatkan mulai dari pedagang, karyawan dan pemasok barang dagangan.

"Mal juga tempat hajat hidup orang banyak. Jadi hotel dan mall bisa dibuka, tapi waktunya belum bisa ditentukan dan itu tergantung protokol kesehatannya," ujar Bima.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Lokasi Wisata tetap Ditutup

Sementara untuk obyek wisata, lanjut Bima, akan dibuka apabila kondisi Kota Bogor maupun DKI Jakarta dan sekitarnya sudah aman dari pandemi virus corona.

Karena, dia khawatir wisatawan dari Jakarta datang membawa virus ke Kota Hujan dan menular ke warga Kota Bogor.

"Obyek wisata akan paling ujung (dibuka terakhir). Karena selama Jakarta masih ketat, otomatis penyebaran virus masih tinggi. Kami khawatir terjadi arus wisatawan cukup tinggi dan membawa virus ke Kota Bogor," terangnya.

Semenjak restoran di Kota Bogor dibuka, lanjut Bima, tak sedikit warga Jakarta datang untuk berwisata kuliner. "Sabtu Minggu itu banyak yang datang dari Jakarta," ucap dia.