Sukses

Kantor di Jakarta Beroperasi, Penumpang KRL di Stasiun Bogor Naik 10 Persen

Tercatat, terdapat 11 ribu penumpang KRL yang berangkat dari Stasiun Bogor pada hari pertama kerja di kantor selama masa PSBB.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas perkantoran di DKI Jakarta kembali beroperasi mulai Senin (8/6/2020) seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi. Kebijakan itu pun berdampak pada peningkatan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Bogor, Jawa Barat.

VP Corporate Communication PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) Anne Purba membenarkan, terjadinya peningkatan jumlah penumpang KRL di Stasiun Bogor. Peningkatan jumlah penumpang terjadi sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB.

"Ada sebagian komponen jasa commuterline (KRL) yang hari ini baru naik lagi setelah dua bulan bekerja di rumah," terang Anne ditemui di Stasiun Bogor.

Menurut Anne, terjadi peningkatan jumlah penumpang KRL sebesar 10 persen di Stasiun Bogor. Pagi tadi, tercatat ada kenaikan sebanyak 1.000 penumpan atau dari angka 10 ribu menjadi 11 ribu. Sebagian besar, mereka pergi untuk bekerja di ibu kota.

"Kita sempat survei secara random di pagi hari memang pekerja. Kalau di atas jam 10.00 WIB itu penumpang umum," kata dia.

Anne mengaku sudah memprediksi bakal terjadi peningkatan jumlah penumpang di sejumlah stasiun di Bogor. Hal ini mengingat perkantoran di DKI Jakarta sudah kembali beroperasi.

"Kemarin saya sudah sampaikan pasti akan ada antrean. Karena ini jalur terpadat KRL. Tapi kita sudah sosialisasi sejak kemarin bahwa peningkatan ini akan menimbulkan antrean," ujar Anne.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Antrean Sesuai Protokol Kesehatan

Terkait terjadinya antrean panjang calon penumpang di pintu loket Stasiun Bogor, Anne mengklaim telah susuai standar protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Kita menyiapkan sistem antrean, pakai pembatas ditandai pakai lakban di sepanjang pintu masuk stasiun," terangnya.

Tak hanya itu, pihak operator juga membatasi jumlah penumpang dan menyiapkan tempat cuci tangan. Namun ia berharap, pemerintah memberlakukan jam masuk kerja kepada perusahaan di Jakarta agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

"Yang pasti kami terus mengajak pengguna KRL tetap gunakan masker, dan jaga jarak. So far kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi protokol tersebut. Tapi kami tetap butuh kerja sama disiplin dan bergotong royong untuk memerangi ini," kata dia.

Pantauan Liputan6.com di Stasiun Bogor sejak pukul 10.00 - 11.00 WIB, terpantau jumlah penumpang terus menurun. Tidak ada antrean baik di peron maupun di pintu masuk stasiun, seperti yang terjadi pagi tadi.