Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro menilai pembukaan tempat-tempat yang beresiko tinggi (high risk) terhadap penularan virus Corona, sebaiknya ditunda di tengah adaptasi new normal. Hal ini untuk mencegah terjadinya klaster baru pasien Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, yang saat ini sudah mulai terkendali.
Tempat-tempat berisiko tinggi yang dimaksud, diantaranya tempat wisata, spa, dan tempat hiburan malam khususnya yang buka hingga malam hari. Seluruh lokasi tersebut dianggap rentan terpapar virus dikarenakan kontak fisik yang cenderung terjadi antar pengunjung.
"Yang memang sulit untuk mengendalikan kontak fisik antar pengunjung, bisa ditunda dulu. Sehingga tidak memunculkan kontradiksi dalam kaitan dengan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan," kata Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J Putro kepada Liputan6.com, Senin (8/6/2020).
Advertisement
Menurut dia, selama belum diketahui hasil dari tahapan-tahapan penanggulangan Covid-19 oleh Pemkot Bekasi, maka diperlukan pemahaman yang matang untuk menentukan sebuah arah kebijakan demi kepentingan bersama.
"Kita kan sedang masuk fase preparasi sampai 7 Juni, belum tau hasilnya seperti apa. Apakah memang tidak ada akibat dari pelonggaran, atau masih tetap aman sehingga bisa lanjut ke fase berikutnya," paparnya.
Untuk itu Choiruman menegaskan pentingnya Pemkot Bekasi mengomunikasikan terkait hal ini terlebih dulu, demi menghindari terjadinya kesalahpahaman tentang kondisi terkini yang sedang dijalani masyarakat, yang bisa menyebabkan kesalahan fatal di kemudian hari.
"Yang paling parah adalah ketika ada kesalahpahaman di masyarakat, bahwa new normal itu adalah kembali kepada normal yang lama, yang kemudian mereka tidak perlu lagi mematuhi protokol kesehatan. Sehingga saat kita beranjak ke fase berikutnya, aktualnya itu menjadi problem, yaitu resiko munculnya klaster baru," jelasnya.
Choiruman menjelaskan, bahwa new normal yang akan dijalani masyarakat merupakan sebuah keniscayaan, dimana masyarakat dituntut untuk kembali produktif di tengah wabah Corona, untuk memulihkan kembali kondisi perekonomian nasional.
"Kepatuhan terhadap protokol kesehatan bisa menjamin produktivitas warga. Ekonomi yang selama ini dikhawatirkan akan menjadi krisis, tidak terjadi. Sehingga kita bisa lebih cepat normal recovery," imbuhnya.
Selain itu, Choiruman juga mengungkapkan beberapa hal yang perlu dibenahi dalam penanggulangan Covid-19 di Kota Bekasi, khususnya pemberian masker gratis dan penyediaan sarana cuci tangan di ruang publik. Pemkot Bekas juga bisa melibatkan insan media untuk menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat secara masif.
Â
Â
Persiapan Pemkot
Persiapan jelang new normal terus dilakukan Pemkot Bekasi di sejumlah wilayah. Pemkot mengimbau aparatur pemerintah setempat untuk rutin menyosialisasikan imbauan pemerintah terkait Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) new normal.
"Bahwa ada sedikit perbedaan dari hidup normal sebelumnya. Gaya hidup new normal saat ini adalah gaya hidup yang tetap produktif, tetap bersosialisasi, namun tetap aman dari paparan Covid-19," kata Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat meninjau persiapan new normal di Kecamatan Pondokgede, Senin (8/6/2020).
Tri juga meninjau hasil rapid test di kantor sekretariat RW Jaticempaka, yang menunjukkan tidak ada penambahan kasus terkait Covid-19 di wilayah Pondokgede. Karena itu, pihak kecamatan kembali mendistribusikan sample rapid test untuk 5 kelurahan sekaligus.
"Sample rapid test sebanyak 100 sample per kelurahan, total 500 sample untuk lima kelurahan," tandasnya.
Advertisement