Sukses

Melesat di Survei Capres 2024, Ini Kata Ganjar Pranowo

Menurut Ganjar, konsentrasinya saat ini lebih baik dicurahkan untuk penyelesaian pandemi Covid-19 di Jateng yang masih menunjukkan tren kenaikan kasus.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memilih fokus pada penanganan pandemi Covid-19 daripada mengomentari hasil survei elektabilitasnya pada pemilihan presiden dari Lembaga Survei Indikator Politik.

"Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk membicarakan soal survei karena sebenarnya dalam kondisi masyarakat seperti ini, tidak etislah saya mengomentari yang seperti itu," kata Ganjar di Semarang, Selasa 9 Juni 2020.

Menurut Ganjar, konsentrasinya saat ini lebih baik dicurahkan untuk penyelesaian pandemi Covid-19 di Jateng yang masih menunjukkan tren kenaikan kasus.

"Biarlah survei menjadi diskursus publik. Saya lebih menyiapkan agar masyarakat segera selesai dengan banyak urusan terkait dengan efek dari pandemi Covid-19 ini. Itu jauh lebih jadi perhatian saya, jadi yang survei biarkan survei begitu, ya, saya mengurus ini saja," ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Survei Indikator Politik

Diberitakan, survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan pandemi Covid-19 berdampak kepada elektabilitas tokoh-tokoh nasional yang digadang kuat bakal berkontestasi di Pemilu 2024.

Pada hasil survei yang dilaksanakan 16-18 Mei 2020, nama Menhan Prabowo Subianto masih paling tinggi di angka 14,1 persen. Namun, angka ini turun dibanding survei pada Februari 2020, elektabilitas Prabowo berada di 22,2 Persen.

Ada dua tokoh yang merupakan kepala daerah elektabilitasnya naik signifikan. Yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Elektabilitas Ganjar pada Februari 2020 berada di 9,1 persen. Pada Mei 2020, naik menjadi 11,8 persen dan di posisi kedua setelah Prabowo. 

Sementara Ridwan Kamil naik menjadi 7,7 persen pada Mei 2020. Pada Februari 2020, elektabilitas Ridwan Kamil hanya 3,8 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam dua bulan terakhir kepala daerah mendapatkan panggung karena penanganan Covid-19 tidak hanya dimonopoli oleh pemerintah pusat.

"Covid dapat mengubah peta elektoral karena menjadi lahan kepala daerah menunjukan taringnya," kata Burhanuddin dalam pemaparan survei secara daring, Minggu, 7 Mei 2020.