Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengingatkan kepada seluruh kepala pasar tradisional di wilayahnya tentang protokol kesehatan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab, melonggarkan protokol kesehatan dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19.
"Jangan pernah melonggarkan, setiap pelonggaran protokol kesehatan punya risiko penularan yang terlalu besar," kata Anwar di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (10/6/2020).
Pernyataan itu dikemukakan Anwar menyikapi situasi pasar tradisional di wilayah Jakarta Timur yang tidak membatasi jumlah konsumen yang datang.
Advertisement
Dia mengatakan Pemprov DKI telah mengarahkan agar seluruh pasar tradisional memberlakukan 50 persen kapasitas untuk pengunjung selama PSBB di masa transisi.
"Pak Gubernur Jakarta telah mewanti-wanti kepada semua pengelola tempat kegiatan, taati aturan 50 persen kapasitas di lokasi," kata Anwar.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur telah meminta agar pengelola pasar mematuhi aturan pemerintah dengan menyediakan protokol kesehatan dalam pemutusan mata rantai penularan Covid-19.
"Saya minta kepala pasar peduli dengan pasar dan pedagangnya. Sebab, yang dekat dengan warga sekitar pasar, ya kepala pasar. Minimal ada tempat cuci tangan, masker, disinfektan dan lainnya," kata Anwar soal penerapan PSBB.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pasar Perumnas Klender
Anwar mencontohkan salah satu pasar yang tidak taat pada ketentuan tersebut adalah Pasar Perumnas Klender.
Berdasarkan laporan Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, jumlah pedagang di lokasi itu yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai 20 orang usai menjalani swab akhir Mei 2020.
Namun, pihak pengelola pasar belum menerapkan protokol kesehatan secara optimal.
Anwar mengingatkan agar sektor ekonomi yang kembali dibuka untuk menerapkan protokol kesehatan karea Ibu Kota ini belum sepenuhnya bebas Covid-19 dan masih memiliki potensi penularan.
Advertisement