Sukses

Waspada Musim Kawin Ular, Begini Cara Cegah agar Tak Masuk Rumah

Mei hingga Juli merupakan waktu bagi ular-ular dewasa, baik kobra, phyton atau sanca, berkembang biak. Ular-ular ini akan mencari pasangan pada bulan-bulan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Mei hingga Juli merupakan waktu bagi ular-ular dewasa, baik kobra, phyton atau sanca berkembang biak. Ular-ular ini akan mencari pasangan pada bulan-bulan tersebut.

Otomatis, mereka akan keluar dari sarang untuk mencari pasangan dan lokasi berkembang biak.

Erwandi Supriadi dari Taman Belajar Ular Indonesia (Tabu Indonesia) menceritakan, sudah banyak informasi dari masyarakat soal ular yang mulai menampakkan diri. Juga banyak warga yang mengeksekusi ular kobra yang masuk ke pekarangan rumah.

"Dari bulan kemarin, hingga bulan ini, banyak keluar ular ukuran dewasa, seperti kobra. Kobra saya dapat laporan di Jaksel, Tangsel, Bekasi, Depok juga. Itu sudah banyak kobra ukuran besar bermunculan. Kemarin evakuasi di daerah Kemang (Jaksel) itu kobra panjangnya sekitar 1,5 meter, di pekarangan rumah warga," ujar Elang, sapaan Erwandi, saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Elang menyebut, Mei, Juni, dan Juli merupakan musim ular mencari pasangan dan berkembang biak. Tiga bulan berikutnya, ular-ular tersebut akan mencari tempat aman untuk bertelur.

"Agustus, September, Oktober itu musim mereka mengeluarkan telur. November, Desember, Januari itu banyak bermunculan bibit-bibit ular kobra, itu hampir setiap tahunnya seperti itu," kata Elang.

Elang yang pernah mengevakuasi ular dari kediaman Soesilo Bambang Yudhoyono di Patra Kuningan, Jakarta Selatan ini menyebut, juga menerima informasi warga wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang menemukan sisik ular sepanjang 1,5 meter di dalam perumahan. Artinya, benar ular-ular besar tengah keluar dari sarang untuk mencari pasangan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tips

Elang memberikan tips dan saran agar ular-ular dewasa tidak berkembang biak di pekarangan maupun di area sekitar perumahan. Menurut dia, ular senang berkembang biak di tumpukan barang-barang bekas.

"Kurangi tumpukan barang-barang bekas, kayak tumpukan batu pondasi, tumpukan genteng, tumpukan kayu kaso bekas bagunan. Itu lebih baik jangan ada tumpukan, karena takutnya bisa menjadi tempat berkembang biak ular," kata Elang.

Dia mengatakan, ular-ular dewasa senang berkembang biak di pekarangan rumah yang terdapat tumpukan barang-barang sisa material bangunan. Selain itu, ular senang berkembang biak di rumput atau ilalang yang tinggi.

"Sama rumput, kalau bisa jangan terlalu tinggi. Dibabat, dan bekas potongan rumputnya lebih baik dibuang atau pun disimpan di dalam lubang yang kedalamannya itu hingga dua meter. Jadi kalau ular masuk, dia ada di sana, jadi dia enggak bisa keluar," kata Elang.

Saran terakhir yang dia sampaikan adalah dengan menutup lebih rapat saluran air.

Menurut dia, ular-ular juga bisa berkembang biak di dalam saluran air. Jika tidak ditutup rapat, ular kecil hasil perkembangbiakan ditakutkan akan masuk ke rumah melalui saluran air.

"Saluran air dari luar ke dalam, di dalamnya kasih kawat saja," kata Elang.