Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah Percepatan Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap penyebab kasus positif Covid-19 baru meningkat tajam. Dia menyebut, salah satu pemicunya masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan masker dengan benar.
"Dari beberapa data yang kita dapatkan penggunaan masker yang tidak benar juga berkontribusi terhadap penularan ini," ujarnya dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (11/6/2020).
Baca Juga
Yurianto mengatakan hingga saat ini masih sering ditemukan masyarakat menggunakan masker hanya menutup mulut atau dagu. Namun, tidak menutup hidung.
Advertisement
Padahal, penularan virus corona bisa melalui hidung, mata dan mulut. Tak hanya itu, masih banyak masyarakat tidak melepaskan masker dengan benar. Misalnya, tidak melepas tali elastis dari daun telinga sambil menjauhkan masker dari wajah dan pakaian.
"Tidak melepasnya, menyimpannya atau mencucinya dengan benar. Ini juga menjadi beberapa hal yang harus kita perhatikan," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kerumunan di Pasar
Yurianto juga menyinggung masih banyak warga yang berkerumunan di pasar atau tempat-tempat tertentu. Hal ini mengakibatkan rantai penuralan Covid-19 sulit diputus.
"Ini memberikan ruang bagi memungkinkannya proses penularan. Oleh karena itu, menjaga jarak dan menghindari kerumunan sesuatu yang penting," tegasnya.
Sebagai informasi, terjadi peningkatan sebanyak 979 kasus positif Covid-19 baru. Penambahan ini menyebabkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 35.295 kasus. Jumlah ini merupakan akumulasi kasus sejak Indonesia terkonfirmasi terpapar virus corona pada Maret lalu.
Peningkatan juga terjadi pada kasus sembuh. Ada 507 pasien yang sembuh dari Covid-19 untuk periode 10 hingga 11 Juni 2020. Dengan demikian, total keseluruhan kasus sembuh sebanyak 12.636.
Kasus kematian karena Covid-19 juga masih terjadi. Kasus kematian bertambah sebanyak 41. Sehingga total akumulatif kasus kematian karena Covid-19 sebanyak 2.000.
Â
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement