Sukses

Petani Tambak Udang Pantura Mengeluh

Kekeringan mengakibatkan tambak udang di sepanjang pesisir Pantai Utara, Jateng, telantar. Jumlah buruh dadakan di Kota Indramayu, Jabar, meningkat sejak musim kemarau.

Liputan6.com, Indramayu: Petani tambak di sepanjang pesisir Pantai Utara, Jawa Tengah, merugi lumayan besar akibat kekeringan berkepanjangan. Beberapa bulan terakhir, mereka juga telah meninggalkan areal penambakan udang windu di Kecamatan Losari, Brebes hingga Kecamatan Petarukan, Pemalang. Kemarau panjang mengakibatkan saluran air mampet sehingga air pasang terhalang masuk ke kolam. Yang lebih parah lagi, kemarau juga menaikkan suhu air sehingga banyak udang mati.

Para petani mengaku kapok melakoni profesi ini karena merugi lumayan besar akibat kemarau panjang ini. Sayangnya, Kepala Dinas Dinas Perikanan dan Kelautan Tegal Sukotjo tak dapat ditemui ketika hendak ditanyai mengenai upaya penyelesaian masalah ini.

Kekeringan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, juga menimbulkan reses sosial tersendiri. Para petani di wilayah itu banyak yang beralih profesi menjadi buruh di Kota Indramayu. Akibatnya, kota itu kini kebanjiran pekerja dadakan yang biasa bekerja serabutan.

Tapi, tak semua petani yang hijrah ke kota. Sebagian lagi memilih menetap di desanya dan menjual bongkahan tanah kering dengan harga Rp 3.000 per becak. Dari penghasilan itulah mereka menutupi biaya kehidupan sehari-hari. Sekadar informasi, Dinas Pertanian setempat mencatat jumlah wilayah yang kering saat ini mencapai 15 kecamatan dan 102 desa atau total sekitar 26.767 hektare.(MTA/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini