Sukses

Gugus Tugas Sebut Lonjakan Kasus Tak Bisa Dikaitkan dengan Gelombang II Corona

Pemerintah meyakini lonjakan kasus tersebut terjadi karena masifnya pengujian spesimen virus Corona dan penelusuran kontak.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut lonjakan kasus virus Corona di Tanah Air tidak bisa dikaitkan dengan gelombang kedua. Pemerintah, kata dia, meyakini lonjakan kasus tersebut terjadi karena masifnya pengujian spesimen virus corona dan penelusuran kontak.

"Pemerintah daerah dan fasilitas kesehatan meningkatkan pelacakan dan temuan kasus aktif seperti di Jakarta misalnya. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya sekadar mengaitkan kenaikan (kasus) dengan transmisi gelombang kedua," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (12/6/2020).

Menurut dia, pengujian spesimen virus Corona saat ini sudah melampaui target awal Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni, 10 ribu per hari. Saat ini, pemerintah tengah berupaya agar tes spesimen 20 ribu per hari dapat tercapai.

"Saat ini lebih banyak laboratorium dan universitas yang mampu melakukan tes," ucap Wiku.

Untuk itu, dia meminta agar semua pihak hati-hati dalam melihat data terkait penyebaran virus Corona di Indonesia. Wiku menuturkan akan lebih akurat apabila melihat data-data kasus penyebaran Corona masing-masing daerah.

"Saya khawatir jika melihat angka-angka dan grafik secara kolektif sebagai satu Indonesia akan bias, dapat menyebabkan salah interpretasi dan tidak banyak yang bisa pahami dari situ," jelas Wiku.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lonjakan Kasus

Sebelumnya, kasus virus corona di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada Selasa 9 Juni 2020 dan Rabu 10 Juni 2020. Berdasarkan data Gugus Tugas, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 1.043 pada Selasa.

Pada Rabu, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan kasus tertinggi yakni, 1.241. Jumlah tersebut merupakan penambahan tertinggi sejak virus corona terdeteksi masuk ke tanah air, Maret 2020.