Sukses

Bantaeng Terendam Banjir, Seorang Remaja Dinyatakan Hilang

Selain itu, beberapa warga juga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja berusia 19 tahun menjadi korban dalam bencana banjir di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang terjadi sejak Jumat sore kemarin pukul 16.00 Wita.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantaeng, korban atas nama Haerul tersebut sementara ini masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Selain itu, beberapa warga juga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Berdasarkan kronologi, banjir terjadi karena dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 15.00 Wita di daerah hulu yang berada di pegunungan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Sabtu (13/6/2020).

Kata dia, curah hujan tinggi tersebut juga membuat debit air Sungai Calendu meluap dan Cekdam Balang Sikuyu jebol di sisi kanan. Akibatnya sejumlah wilayah dan permukiman warga serta fasilitas umum lainnya terendam banjir.

"Menurut laporan yang diperbarui BPBD Kabupaten Bantaeng, banjir dengan tinggi muka air (TMA) 20-150 sentimeter itu menggenangi 2 kecamatan dan 5 kelurahan," paparnya.

Adapun rinciannya adalah Kelurahan Bontosungguh, Kelurahan Bontowatu dan Kelurahan Bontorita di Kecamatan Bissappu. Kemudian Kelurahan Palantikang dan Kelurahan Tapanjeng di Kecamatan Bantaeng.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Dirikan Dapur Umum

BPBD Kabupaten Bantaeng telah berkoordinasi bersama Basarnas, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Kodim, TNI/Polri dan dinas terkait untuk pemberian bantuan logistik serta obat-obatan.

"Dapur umum telah didirikan di dua lokasi, yakni di Kecamatan Bantaeng dan Kecamatan Bissappu. Sementara itu, kebutuhan mendesak lain yang masih dibutuhkan adalah logistik dan makanan, pakaian, selimut, obat-obatan dan velbed atau kasur lipat," jelasnya.

Saat ini, banjir di Bantaeng sudah berangsur-angsur surut.