Liputan6.com, Jakarta Enam bulan lagi atau tepatnya pada 9 Desember 2020, Pilkada Serentak siap digelar. Kepala Pusat Penerangan yang juga menjabat sebagai (Plt) Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar mengatakan Pilkada kali ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang bisa membawa daerahnya keluar dari situasi krisis akibat pandemi ini.
“Warga di 270 daerah berhak mendapatkan pemimpin dengan kualifikasi terbaik, yang bisa mengendalikan dan mengelola persoalan kesehatan Covid-19 dan pada saat yang bersamaan menggerakan ekonomi sosial masyarakat agar tetap produktif tapi aman,” ujarnya pada Webinar bersama Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI), Rabu (17/6).
Dalam tahapan Pilkada Serentak, masyarakat akan menyaksikan bagaimana para kandidat beradu gagasan, mengusulkan program terobosan yang bisa diterapkan di daerahnya, termasuk memberikan solusi menghadapi pandemi Covid-19.
Advertisement
“Terlebih pandemi ini diperkirakan masih akan berlangsung 3 tahun ke depan, maka pemimpin terpilih pada 9 Desember nanti akan sangat menentukan depan daerah,” kata Bahtiar.
Pemimpin petahana juga otomatis ditantang untuk bisa membenahi diri, apabila tidak mengubah cara kepemimpinannya maka tidak lagi akan mendapatkan dukungan masyarakat yang beralih ke penantangnya yang memberikan ide-ide inovatif.
Untuk menghadirkan partisipasi publik yang tinggi pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, Kemendagri terus berkoordinasi bersama Pemerintah Daerah, jajaran Humas Kominfo, jajaran Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk menggerakan masyarakat bukan hanya untuk hadir di TPS tapi juga mengikuti seluruh tahapan Pilkada yang ada.
Bahtiar menjelaskan diharapkan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan jauh lebih baik sehingga Pilkada dapat terlaksana dengan ketentuan protokol kesehatan karena penyelenggara PIlkada memiliki keterbatasan dan tidak mungkin mampu menyediakan seluruh alat kesehatan bagi masyarakat.
“Kami harapkan adanya partisipasi masyarakat, mulai terbangun sistem nilai yang tadinya malas, sekarang sudah pakai masker. Kalau ada kerumunan ada yang mengingatkan agar tidak terlalu dekat,” kata dia. Partisipasi masyarakat akan menjadi penentu kesuksesan penyelenggaraan Pilkada Serentak.
(*)