Sukses

PMI Kota Tangerang Manfaatkan Teknologi Ultravilolet untuk Sterilisasi Ruangan

Palang Merah Indonesia (PMI) berupaya memastikan pelayanan donor darah aman selama pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) berupaya memastikan pelayanan donor darah aman selama pandemi COVID-19. Di Unit Donor Darah PMI Kota Tangerang, sterilisasi rutin dilakukan setiap empat jam sekali dengan memanfaatkan teknologi sinar ultraviolet.

Kepala UDD PMI Kota Tangerang dr. David Sidabutar menjelaskan, tempat serta alat di UDD PMI rutin dibersihkan secara berkala setiap hari. Selain menggunakan cara konvensional, PMI Kota Tangerang juga memanfaatkan teknologi UV untuk mensterilkan alat kesehatan. Hal itu, kata David, dilakukan untuk menghindari efek merusak dari cairan disinfektan.

"Kita melakukan sterilisasi di massa pandemi itu cukup sering, kami lakukan berulang-ulang dalam 1 hari, 24 jam. Kalau kita basahi terus dengan menggunakan disinfektan, rentan alat-alat tersebut akan mengalami kerusakan, sehingga kami memilih untuk menggunakan metode lain," kata David

Tidak hanya untuk alat kesehatan, UV juga digunakan untuk membersihkan ruangan tunggu pendonor dan ruangan donor darah. Menurutnya, UV terbukti ampuh membasmi kuman, virus serta bakteri yang menempel di ruangan . Dia juga menyebut, keefektifan teknologi ini bisa mencapai 99 persen.

"Dari semua sterilisasi yang ada, tidak ada metode yang bisa menjamin 100 persen. Jadi, kami kombinasi dengan cara mensterilkan ruangan dengan menggunakan disinfektan," kata David.

Pembersihan juga dilakukan pada permukaan-permukaan yang setiap hari digunakan saat bekerja, misalnya meja, alat tulis dan lain sebagainya, petugas tidak menggunakan UV, melainkan menggunakan desinfektan.

Sterilisasi menggunakan teknologi UV rutin dilakukan PMI Kota Tangerang belakangan ini. Bahkan, metode ini, kata David, sudah ditetapkan sebagai standar operasional UDD-nya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pangkas Biaya

Diakui David, efektif membasmi virus, penggunaan teknologi UV juga dapat memangkas biaya sterilisasi. Bila sebelumnya pengeluaran untuk pembuatan atau pembelian disinfektan besar, kini pengeluaran itu berkurang berkat teknologi UV.

Namun, dibalik manfaatnya, David mengatakan, UV memiliki dampak negatif berupa resiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan teknologi ini dilakuan dengan standar yang ketat agar terhindar dari resiko tersebut.

"Kita harus berhati-hati dalam menggunakan ultraviolet ini karena kalau terlalu sering terpapar melalui kulit maka cenderung untuk mengakibatkan penyakit kanker kulit. Kami tidak mau itu terjadi dan kalau kena mata bisa mengalami kerusakan pada mata. Untuk itu kita lakukan dengan cara yang baik yang benar untuk menghilangkan resiko-resiko tadi," jelasnya.

Sedikitnya PMI Kota Tangerang memiliki tujuh alat sterilisasi UV ini. Alat dengan beragam ukuran ini biasa dioperasikan pada malam hari seusai pelayanan selain donor darah tutup atau setiap pukul 22.00 Wib.

Teknologi UV sendiri bekerja dengan cara merusak bagian tertentu pada virus, kuman, ataupun bakteri. Saat bagian itu dirusak UV, potensi penularannya pun berkurang.