Liputan6.com, Jakarta Tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan perubahan komposisi sampah yang masuk ke Teluk Jakarta pada saat pandemi Corona. Mereka menemukan sampah berupa alat pelindung diri (APD) seperti masker dan pelindung wajah.
Tim teliti sampah LIPI melakukan studi di dua muara sungai di Jakarta selama pandemi Corona, yaitu di Cilincing dan Marunda.
Mereka menemukan sedikit peningkatan jumlah sampah, meski berat sampahnya berkurang.
Advertisement
"Kalau sebelum pandemi yang besar itu plastik. Tapi semasa pandemi ini ada kategori baru yang di tahun 2016 tidak ada sekarang ada, itu adalah APD," kata salah satu anggota tim peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Intan Suci Nurhati, seperti yang dilansir dari Antara, Jumat (19/6/2020).
Sebelumnya, tim LIPI telah melakukan penelitian di sembilan muara sungai di daerah Jakarta, Tangerang dan Bekasi pada 2016, termasuk di Cilincing dan Marunda. Penelitian pada 2016 itu mengungkap plastik adalah jenis sampah yang paling banyak masuk ke Teluk Jakarta. Ada sekitar 59 persen dari total sampah adalah plastik.
Dalam perbandingan komposisi sampah di dua area tersebut selama periode Maret-April 2016 dan 2020, terlihat plastik masih mendominasi jenis sampah yang ditemukan. Tapi, pada 2020, sampah jenis APD mulai ditemukan.
"Jadi APD itu dulu tidak kami temukan tapi sekarang masker baik plastik maupun fabric (kain), hazmat, face shield itu malah menjadi 16 persen dari sampah plastik yang kami temukan. Yang tadinya nol jadi 16 persen," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sumber Sampah
Berdasarkan studi itu, Intan menegaskan, terjadi cukup lonjakan komposisi APD sebagai sampah yang masuk ke Teluk Jakarta dalam masa pandemi. Dia menegaskan itu adalah data yang ada didapat di lapangan dengan sumber sampah APD Itu adalah manusia yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Advertisement