Sukses

Sandiaga Ingatkan Pemerintah Genjot UMKM Hadapi Anjloknya Ekonomi Akibat Pandemi

Menurut Sandiaga, sektor ekonomi keluarga dan UMKM secara langsung mendorong konsumsi sebagai roda pertumbuhan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Krisis ekonomi imbas pandemi virus corona atau covid-19 menerpa seluruh sektor ekonomi bangsa. Tidak hanya korporasi besar, dampak langsung juga dirasakan seluruh lapisan ekonomi.

Terkait hal ini, politisi Gerindra yang juga pengusaha muda, Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan pemerintah untuk bijak mengambil keputusan. Salah satunya untuk dapat mendorong sektor ekonomi keluarga dan juga sektor UMKM.

"Saya melihat keadaan ekonomi sekarang di mana kuartal pertama pertumbuhan ekonomi kita anjlok ke 2,97 persen pertumbuhannya dan diperkirakan pada kuartal kedua ini angkanya bisa kemungkinan negatif atau nol persen, yang harus menjadi fokus pemerintah adalah sektor ekonomi keluarga dan juga sektor UMKM," kata Sandiaga, Jumat (19/6/2020).

Menurut dia, sektor ekonomi keluarga dan UMKM secara langsung mendorong konsumsi sebagai roda pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, dirinya beralasan karena sektor UMKM memiliki porsi yang sangat besar dalam menggerakkan ekonomi bangsa. Jumlahnya tercatat ada sebanyak 64 juta jiwa atau sebesar 60 persen dari ekonomi nasional, dan bisa menciptakan 97 persen lapangan kerja.

"Saya yakin kalau fokus pemerintah di bulan April sampai bulan Juni ini sektor ekonomi keluarga, sektor UMKM dan seluruh paket kebijakannya bisa terekseskusi, mestinya akan terjadi suatu revitalisasi atau suatu rebound yang bisa dirasakan ekonomi kita di kuartal ketiga dan kuartal keempat," ungkap Sandiaga.

"Sehingga pada kuartal pertama 2021 tahun depan, mudah-mudahan kita bisa mencapai tingkat pertumbuhan sebelum kita terkena pandemi," lanjut dia.

Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI ini melihat seluruh sektor yang dapat mendorong ekspor impor juga harus menjadi fokus pemerintah. Lewat surplus neraca perdagangan yang didorong pelaku UMKM sebagai jaring pengaman ekonomi, likuiditas terjaga yang berujung pada pemulihan ekonomi negeri.

"Sekarang para UMKM mengeluh, juga usaha-usaha besar juga mengeluh, bahwa setelah penurunan omzet yang drastis selama tiga bulan terakhir mereka membutuhkan fasilitas likuiditas," jelas Sandiaga.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Lakukan Advokasi Kredit

Menjawab kesulitan para UKMM, dirinya mengaku tengah melakukan advokasi penyaluran kredit bagi pelaku UMKM yang diberinya nama KAPERA, yakni Kredit Pemulihan Ekonomi Rakyat. Besaran pinjaman dalam KAPERA katanya mencapai sekitar Rp 50 juta per pelaku UMKM yang dijamin oleh pemerintah.

Kredit ini diharapkan bisa membantu modal kerja para pelaku UMKM untuk membuka usaha mereka pasca relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Ini yang kita harapkan bisa kita wujudkan dalam periode yang tidak terlalu singkat. Dan bukan hanya paket ekonominya, tapi akselerasi dan eksekusi dari paket ekonomi ini yang sudah lama ditunggu, karena banyak sekali masyarakat di bawah belum merasakan realisasi dari paket-paket ekonomi ini. Itu yang harus jadi fokus kita," tutup Sandiaga.