Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Bogor mengambil langkah strategis untuk mencegah penyebaran virus Corona. Mereka membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk melacak jejak kontak yang sempat dilakukan pasien positif Corona (Covid-19) di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menjelaskan, satgas yang diberi nama Deteksi Aktif Covid-19 atau Detektif Covid-19 ini berperan untuk melakukan tracking dan tracing setiap kasus positif Corona di Kota Bogor.
"Setiap ada kasus akan kita telusuri sampai sejauh mungkin dan menentukan orang yang kontak langsung dengan pasien menjadi status ODP/PDP semaksimal mungkin," kata Bima, Jumat (19/6/2020).
Advertisement
Detektif Covid-19 ini dibagi menjadi dua tim, yakni unit pemantau dan pelacak. Tim tersebut meliputi aparatur di masing-masing kecamatan dan kelurahan, Babinsa, Babinkamtibmas serta perwakilan petugas kesehatan dari Puskesmas.
"Jumlah keseluruhan anggota tim pelacak ada 370 orang. Di masing-masing kecamatan 5 orang dan di kelurahan 5 orang," kata dia.
Sedangkan tim pemantau nantinya akan mengawasi dan memastikan bahwa orang yang berstatus ODP dan PDP tidak keluar rumah selama 14 hari.
"Ada 882 orang kita rekrut untuk menguatkan tim yang ada di Puskesmas," terang politisi PAN ini.
Bima juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Bogor proaktif dalam melakukan pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan melakukan rapid tes dan pengambilan sampel dahak dengan metode swab secara massal untuk mendeteksi virus corona penyebab Covid-19 terhadap orang-orang berstatus ODP dan PDP.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Genjot Tes Swab
"Rapid tes akan tetap dilakukan tapi yang akan kita genjot adalah tes swab. Saat ini kita baru lakukan tes swab 3596 orang, targetnya 8 ribu orang. Kita akan kejar dalam sebulan kedepan," kata dia.
Pemkot Bogor juga akan terus menggencarkan kembali kampanye pencegahan penularan Covid-19. "Di kantor pemerintahan misalnya, saya meminta OPD melakukan sidak masker, dan membagikan masker ke warga," ujarnya.
Advertisement