Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Solo dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tengah mengupayakan penghargaan untuk almarhum Didi Kempot berupa patung. Surat permohonan penghargaan tersebut sudah dikirim oleh Gubernur Jawa Tengah ke Kementerian BUMN.
"Kemarin Gubernur baru kirim surat ke (Kementerian) BUMN, saya dapat tembusannya. Supaya bisa dipasang patung Didi Kempot di Stasiun Balapan," ujar Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Sabtu (20/6/2020).
Menurut dia, pihaknya masih menunggu jawaban atau persetujuan surat yang dikirim oleh Pemprov Jateng ke Kementerian BUMN tersebut. Karena aset yang akan digunakan untuk meletakkan patung, yakni Stasiun Solo Balapan, merupakan kewenangan Kementerian BUMN.
Advertisement
Jika sudah disetujui, dia berharap patung tersebut juga dibiayai oleh Kementerian BUMN dan menjadi aset mereka. Rudy menilai, tidak ada ruginya BUMN memiliki aset berupa patung seniman fenomenal tersebut. Apalagi tidak dimungkinkan aset Pemkot Solo menempati area milik BUMN.
"Lha makanya suruh membuatkan patung itu, ya biar asetnya sana sekalian. Enggak bisa to kita menganggarkan di asetnya BUMN. BUMN nggawekke (membuatkan) kan enggak ada ruginya to," kata Rudy.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Libatkan Penggemar
Pihaknya segera membentuk panitia pembuatan patung Didi Kempot. Untuk desain atau bentuk patung, Pemkot Solo akan melibatkan para penggemar Didi Kempot.
"Nanti kalau sudah diizinkan baru kita share-kan ke 'Sobat Ambyar'. Mau yang mana? Setengah badan atau pas yang menyanyi, atau yang pas ngajak sobat ambyar berjoget. Nah itu nanti kan banyak untuk pose-nya mas Didi. Tapi yang jelas sekarang sudah diajukan," terangnya.
Rudy menambahkan, setelah diizinkan, barulah dibentuk panitia untuk sayembara desain patung. Terkait lokasi pemasangan, meski dia pernah mengusulkan di Lokananta, namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memilih di Stasiun Solo Balapan.
"Saya mengusulkannya di Lokananta, namun Pak Gub mengusulkan di Balapan. Kalau Lokananta itu destinasi cagar budaya, sebenarnya pas. Supaya menarik wisatawan datang ke Lokananta. Kalau stasiun kan tiap hari banyak orang. Tapi itu nanti masih bisa dirembug (dibicarakan)," pungkas Rudy. Â
Â
Reporter: Arie Sunaryo
Sumber: Merdeka
Advertisement