Sukses

Ariyana Mengaku Kantongi Keuntungan Rp 20 Juta dari Russ Albert Medlin

Salah satu langanannya adalah Buronan FBI, Russ Albert Medlin. Ariyana mengaku meraup keuntungan sampai puluhan juta rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - A alias Ariyana Ahmad (20), blak-blakan di hadapan penyidik soal penghasilannya yang didapat selama menjadi mami untuk para pekerja seks (PSK) komersial di bawah umur.

Salah satu langanannya adalah Buronan FBI, Russ Albert Medlin. Ariyana mengaku meraup keuntungan sampai puluhan juta rupiah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menerangkan, Ariyana sejak Februari 2020 rutin mengantarkan gadis-gadis di bawah umur yang sesuai dengan kriteria buronan FBI tersebut.

Sejauh ini, ada 10 gadis di bawah umur yang pernah ikut bekerja dengannya.

"Selama Februari 2020 dia (Ariyana) sudah menerima sekitar kurang lebih Rp 20 juta sebagai imbalan membawakan gadis di bawah umur ke RAM (Russ Albert Medlin)," ujar dia, Sabtu (20/6/2020).

Yusri menerangkan, A mengenal Russ Albert Medlin sejak 2017 silam. Pertama kali bertemu di salah satu tempat hiburan di daerah Jakarta Barat.

"A bekerja di salah satu tempat hiburan di daerah Jakarta Barat sana. Di sana dia mengenal," ujar dia.

Tetapi, karena ada sesuatu hal hubungan diantara keduanya merenggang. A alias Ariyana Ahmad mulai bertemu lagi pada Februari 2019. Sejak saat itulah dia menyiapkan beberapa wanita di bawah umur untuk menemani Russ Albert Medlin.

Berdasarkan pengakuan, setiap minggu ada dua sampai tiga anak di bawah umur yang dihadirkan ke hadapan buronan FBI tersebut. 

"Ini yang masih terus kita dalami. Kalau kita lihat setiap minggu harus suplai ke sana 2 sampai 3 orang kemungkinan bisa lebih dari 10," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kronologi A Ditangkap

Sebelumnya, Polisi menangkap perempuan yang menyuplai anak di bawah umur untuk buron Federal Bureau of Investigation (FBI) Russ Albert Medlin.

Wanita inisial A (20) ini bersembunyi di dalam bukit untuk menghindari kejaran polisi sebelum akhirnya ditangkap di Kecamatan Banjasari, Kabupaten Lebak, Banten pada pukul 13.00 WIB.

Yusri mengatakan, pihaknya telah mendeteksi keberadaan A sebelum penangkapan. Saat dilakukan pengerebekan, A kabur ke atas bukit.

"Memang saat mau dilakukan penangkapan, dia sempat melarikan diri ke atas bukit. Dari kecamatan itu naik ke atas sekitar 4 jam. Tapi sekarang sudah diamankan sekarang dalam perjalanan menuju Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," kata dia.

Dari hasil interogasi awal, pelaku berdiam diri di Banten sejak menjadi buron Polda Metro Jaya. Kala itu, dia diberitahu temannya sedang dicari-cari polisi usai ada WNA buron FBI yang ditangkap di Brawijaya, Jakarta Selatan.

"Semenjak mendengar kabar di media bahwa yang bersangkutan menjadi DPO Polda Metro Jaya, kemudian dia melarikan diri ke sana (Banten)," ujar dia.