Sukses

Masuk New Normal, Wali Kota Bekasi Minta Pelayanan Publik Ditertibkan

Fokus pemerintah daerah terhadap penanggulangan Covid-19 beberapa bulan terakhir, mengharuskan terjadinya penyesuaian WFH untuk para pegawai di lingkungan Pemkot Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta seluruh instansi pemerintahan untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi dalam pelayanan publik dalam menapaki fase tatanan hidup normal baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19.

Menurut Rahmat Effendi, fokus pemerintah daerah terhadap penanggulangan Covid-19 beberapa bulan terakhir, mengharuskan terjadinya penyesuaian Work From Home (WFH) untuk para pegawai di lingkungan Pemkot Bekasi. Hal ini dinilai menyebabkan akses pelayanan publik berjalan kurang maksimal.

"Karena pada bulan sebelumnya difokuskan kepada penanganan Covid-19, tetapi juga menyelesaikan dan mengomunikasikan tugas sesuai dengan lingkup dan tanggung jawabnya," kata pria yang akrab disapa Pepen ini di Bekasi, Jumat (26/6/2020).

Oleh sebab itu ia meminta pihak-pihak terkait untuk kembali menertibkan permasalahan administrasi publik, seperti arsip, dokumen, surat-menyurat dan sebagainya.

"Komunikasi dan koordinasi yang baik antarlembaga dan kedinasan, merupakan kunci dalam bekerja. Mulai saat ini mari kita fokuskan kembali menjalankan roda pemerintahan Kota Bekasi," ujarnya.

Dengan adanya penertiban tersebut, diyakini dapat meminimalisir kesalahpahaman atau sikap saling menyalahkan akibat minimnya komunikasi. Lagipula, lanjutnya, tertib administrasi bagi seorang pelayan publik merupakan keharusan dalam menjalankan tugas.

"Karena itu kembali kita tingkatkan pelayanan publik di dinas terkait yang telah menyediakan pelayanan yang prima. Terutama di tingkat kecamatan, kelurahan, Petugas Pemantau Monitoring (Pamor) yang menjadi garda terdepan dalam wilayah, harus solid dalam melayani warga," tegas Wali Kota Bekasi ini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Berpikiran out of the box

Pepen juga meminta kepada bawahannya untuk bisa berpikir "out of the box" demi menciptakan sebuah inovasi dalam pelayanan publik, terutama di masa new normal.

"Jadi harus mempunyai solusi yang inovatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Berpikir keluar, tidak diam saja," imbuhnya.