Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan, pandemi Covid-19 tidak dapat diprediksi kapan akan selesai. Namun demikian ia mengajak masyarakat agar tidak larut dan mampu menyesuaikan diri hidup berdampingan dengan Covid-19.
Di sisi lain, kata Budi, sektor ekonomi tidak sepenuhnya menghadapi keterpurukan. Malah ada beberapa celah yang dapat menjadi peluang positif di masa krisis ini, seperti sektor kesehatan, pertanian, farmasi, makanan, e-commerce. Juga ada satu bidang yang sangat penting yaitu teknologi informasi.
Baca Juga
"Generasi milenial menjadi kelompok yang paling diandalkan dalam melihat potensi ekonomi tersebut. Biasanya milenial lebih responsif dan punya kemampuan adaptasi yang lebih baik," ujar Budi Karya.
Advertisement
Hal tersebut disampaikan dalam Forum Kagama Inkubasi Bisnis (KIB) XII, bertema Kesiapan UMKM dan Entrepreneur Milenial di Era New Normal, pada Sabtu (27/6/2020) kemarin secara daring. Acara yang digelar Pengurus Pusat (PP) Kagama tersebut diikuti sekitar 500 peserta.
Selain Budi Karya, hadir dalam seminar tersebut Koordinator Staf Khusus Presiden/Sekretaris Jenderal PP Kagama AAGN Ari Dwipayana, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta narasumber pakar marketing/branding Yuswohadi, serta Putri Indahsari Tanjung selaku Staf Khusus Presiden dan founder/owner Creativepreneur.
Wakil Ketua Umum PP Kagama tersebut menjelaskan, ada beberapa sektor yang memiliki potensi. Namun, karena terdampak Covid-19, sektor ini harus menghadapi proses recovery yang lebih lama, sehingga membutuhkan strategi bisnis padat modal.
Sektor informal termasuk UMKM, kata Budi, dapat membantu mengatasi angka pengangguran yang diprediksi meningkat di masa pandemi. Sebagian UMKM mengalami sejumlah persoalan saat ini. Padahal UMKM beberapa kali telah menjadi penopang ekonomi Indonesia di masa krisis.
Bicara kondisi UMKM secara lebih dalam, para pelaku UMKM umumnya bergantung pada penghasilan harian. Kagama dengan Forum Inkubasi Bisnisnya diharapkan dapat melahirkan berbagai rekomendasi solusi untuk menyelamatkan UMKM.
Ekonomi secara makro, membutuhkan dukungan dari banyak sektor, terutama sektor transportasi. Tak bisa dipungkiri, transportasi menjadi moda perekonomian.
"Transportasi mempunyai dampak yang berantai bagi industri lain, seperti lokomotif, suku cadang, dealer, wisata, dan perhotelan. Untuk itu, dibutuhkan pemetaan yang matang agar ditemukan jalan keluarnya," ujar alumnus Fakultas Teknik UGM itu.
Namun, memperkuat sektor transportasi di masa pandemi juga menjadi tantangan tersendiri. Seperti dalam hal layanan dan operasional, pemerintah harus memiliki crowd management dalam mengatur physical distancing. Selain itu, pihaknya juga harus merencanakan pelayanan di tengah ketidakpastian demand, digital ticketing, dan sebagainya.
Terkait dengan teknologi informasi, menurut Budi Karya, pemerintah telah memanfaatkan teknologi untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Menurut Budi, sektor teknologi informasi bisa menjadi peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan milenial.
Di samping itu, pihaknya berusaha meningkatkan layanan infrastruktur dan teknologi, demi mendukung distribusi barang dan jasa, seŕta perluasan layanan e-commerce dan UMKM.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jeli Melihat Peluang
Disebutkan pula, sektor ekonomi seperti bidang kesehatan, kuliner, IT, pertanian, relatif bisa bertahan dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya. Menurut Budi Karya, hal ini perlu dimaksimalkan. Kemudian sektor-sektor ekonomi lain perlu digali dan dipetakan dengan tajam peluangnya.
Sebagai pengambil kebijakan di sektor perhubungan, Budi akan terus berupaya membangun infrastruktur di bidang transportasi untuk mendukung perputaran roda ekonomi.
"Termasuk membangun teknologi informasi untuk memperlancar distribusi barang. Dan berusaha agar distribusi logistik tidak terhambat," tuturnya.
"UMKM dari Sabang hingga Merauke diberi kesempatan yang sama secara adil. Untuk ini pelaku UMKM harus jeli dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada," Budi Karya Memungkasi.
Advertisement