Sukses

Pemprov Banten Targetkan Penyaluran Bansos Covid-19 Tahap I Rampung Juli

Sekitar 400 ribu warga Banten menerima bansos pada tahap I dengan rincian Rp 600 ribu untuk warga di wilayah PSBB dan Rp 500 ribu untuk warga di luar wilayah PSBB.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Sosial Provinsi Banten mengklaim, penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak pandemi virus corona Covid-19 di wilayah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tinggal 20 persen lagi.

"Iya, tinggal 20 persen lagi. Kami targetkan untuk tahap satu ini pada pertengahan Juli sudah selesai semua," tutur Plt Sekdis Sosial Provinsi Banten Budi Darma saat dikonfirmasi Liputan6.com, Senin (29/6/2020).

Setidaknya hampir 260 ribuan penerima bansos dari Provinsi Banten berada di kawasan PSBB atau tiga wilayah Tangerang. Dengan rincian, sebanyak 22 ribu lebih penerima berada di Kota Tangerang Selatan, 86 ribu lebih berada di Kota Tangerang, dan 149 ribu di Kabupaten Tangerang.

Dari jumlah tersebut, yang sudah masuk data penerima disetujui perbankan untuk proses pentransferan sebanyak 96 ribu lebih rekening untuk penerima di Kabupaten Tangerang, 30 ribuan lebih untuk Kota Tangerang, dan 16 ribuan untuk Kota Tangsel.

"Itu semua penerima yang sudah disetujui syarat-syarat administrasinya oleh perbankan, untuk proses pembukaan rekening kolektif. Untuk Kota dan Kabupaten Tangerang memakai BJB dan Tangsel pakai BJB Syariah," tutur Budi Darma.

Setelah tahapan pemenuhan administrasi buka rekening selesai, barulah penerima bansos akan ditransfer secara bertahap dan diprediksi selesai pada pertengahan Juli mendatang. Bila tahap satu selesai, Pemprov Banten akan menyalurkan bansos untuk tahap 2 dan 3.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Nilai Bansos Banten

Adapun rincian besaran bansos adalah Rp 600 ribu untuk warga yang terdampak Covid-19 dan tinggal di daerah PSBB. Sementara Rp 500 ribu untuk warga terdampak Covid-19 namun tinggal di luar daerah PSBB.

"Jadi total keselurahan se-Provinsi Banten, penerima Bansos ini ada sebanyak 400 ribuan warga. Jadi masih kami proses," tutur Budi Darma.