Sukses

Kapolri Singgung Bursa Calon Pimpinan Polri Saat HUT ke-74 Bhayangkara

Idham mengingatkan, semakin berganti bulan maka isu liar tentang calon Kapolri akan semakin kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jendral Idham Azis menyinggung bursa calon pimpinan Polri saat merayakan HUT Bhayangkara ke-74 di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.

"Sesuai pesan Presiden, mari kita jaga soliditas internal dengan baik. Jangan SMS, senang melihat teman susah, susah melihat teman senang. Gantungkan impian setinggi langit, semua dapat kesempatan yang sama memimpin Polri ini," tutur Idham di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (1/7/2020).

Idham mengingatkan, semakin berganti bulan maka isu liar akan semakin kuat. Untuk itu para pejabat tinggi jangan sampai terpengaruh sehingga menimbulkan keretakan di tubuh Polri.

"Itu isu yang liar, isu yang liar yang membuat ini akan semakin ke depan nanti ya, ini baru Juli, Agustus, nanti bulan ber ber ber itu sudah mulai makin tajam, ini semakin tajam. Kalau kayak lagunya Bimbo itu tajam tak bertepi," jelas dia.

Idham pun berharap jajaran Polri dapat semakin meningkatkan kinerja sehingga makin dirasakan oleh masyarakat. Sebab, sudah bekerja baik saja belum tentu dapat diterima publik.

"Mempertahankan lebih sulit daripada meraih. Saya berharap kepada Kapolri selanjutnya. Tentu yang di ruangan ini yang jadi Kapolri, tidak mungkin Pangkostrad jadi Kaporli," Idham menandaskan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

7 Instruksi Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi tujuh instruksi kepada Polri saat menutup pidatonya dalam peringatan ke-74 Hari Bhayangkara di Istana Negara, Jakarta. Ketujuh instruksi ini merupakan pedoman Polri dalam melaksanakan tugasnya. 

"Saya menyampaikan beberapa instruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Polri," kata Presiden Jokowi seperti yang disiarkan di kanal YouTube Setpres, Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Instruksi pertama, memegang teguh dan tekankan nilai luhur Tribrata serta Catur Prasetya dalam setiap pelaksanaan tugas. Pada poin ini, Jokowi juga menginstruksikan Polri untuk menjaga kehormatan kepercatyaan, dan kebanggaan sebagai polisi. 

Instruksi kedua, Jokowi meminta agar Polri terus melakukan reformasi diri secara total.

"Bangun sistem dan tata kelola yang parsitipatif, transparan dan akuntable serta bangun kultur kerja polri yang profesional modern dan terpercaya," jelas mantan Gubernur DKI ini.

Instruksi ketiga, mantapkan soliditas internal, memperkuat sinergi dengan TNI dan seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

"Keempat, terus terapkan strategi proaktif serta tindakan persuasif dan humanis dalam menangani masalah sosial yang terjadi di tengah masyarakat," kata Jokowi.

Instruksi kelima, Jokowi memerintahkan agar Polri terus tingkatkan pelayanan publik yang modern dan profesional.

"Lalukan penanganan hukum secara transparan berkeadilan sehingga polri semakin dipercaya masyarakat," jelas dia.

Pada dua poin terakhir, Jokowi meminta Polri bisa menjaga kedisiplinan masyarakat dan mendukung proses pemulihan ekonomi di tengah pandemi Corona.

"Keenam terus jaga kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat produktif dan aman dari Covid-19, dan ketujuh harus ikut mendukung proses pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Polri dengan penuh tangggung jawab," Jokowi menandasi.