Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Drh Wiku Adisasmito mengatakan data zonasi Corona menunjukkan adanya tren penurunan zona merah. Ini berarti, risiko peningkatan kasus Corona di Indonesia dari waktu ke waktu, turun.
Data Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan jumlah zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penularan Corona turun menjadi 65 daerah pada 7 Juni. Padahal, pada 31 Mei 2020, ada 108 daerah.
Angka itu kembali turun menjadi 51 daerah per 14 Juni, meski sempat naik menjadi 57 daerah per 21 Juni. Tapi kemudian turun lagi menjadi 53 daerah per 28 Juni.
Advertisement
"Kalau melihat kondisi setiap minggu dari Mei sampai dengan 28 Juni di situ terlihat daerah merahnya dari banyak makin lama makin turun. Artinya, risiko peningkatan kasusnya dari waktu ke waktu turun," tegas Wiku dalam diskusi di Graha BNPB yang dipantau dari Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (3/7/2020).
Melihat kondisi Indonesia, lanjut dia, tidak boleh hanya dilakukan di pusat. Tapi juga harus memperhatikan kondisi setiap daerah. Ketangguhan bangsa Indonesia bisa dilihat dengan keberadaan zona hijau dan kuning Covid-19 yang berada di sekitar 50 persen dari total kabupaten/kota.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Disiplin
Total zona hijau dan kuning meningkat dari 46,7 persen per 31 Mei 2020 menjadi 55,25 persen dari total jumlah kabupaten dan kota di Indonesia.
"Minimal sekitar 50 persen daerah di Indonesia risiko peningkatan kasusnya rendah dan tidak terdampak, itu adalah modal bangsa kita untuk membangun ke depan," kata dia.
Namun, dia menegaskan bahwa semua pihak harus tetap menjalankan kedisiplinan mengingat masih ada perubahan dinamis dari zonasi risiko Covid-19.
Daerah yang berada di zona hijau masih memiliki risiko penularan dan Wiku mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak tertular dari zona lain.
Advertisement